Pemerintah Luncurkan Inovasi Pendanaan Kawasan Konservasi Laut Pertama di Dunia

Penulis: Raidi Rahman

Pendanaan Konservasi Laut
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono (Dok KKP)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah Indonesia telah meluncurkan sebuah instrumen pendanaan untuk konservasi laut guna membiayai upaya mencapai target kawasan konservasi laut. Inovasi pendanaan tersebut, yakni Coral Reef Bond atau obligasi terumbu karang.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono. Ia mengatakan bahwa Coral Reef Bond merupakan instrumen pendanaan konservasi laut pertama di dunia yang berbasis hasil.

“Coral Reef Bond merupakan instrumen pendanaan outcome based pertama di dunia untuk konservasi dengan menggunakan sumber pendanaan bukan dari pihak pemerintah (non-sovereign) dan bukan hutang (non-debt), serta principal protection oleh Bank Dunia,” ungkap Menteri Trenggono dalam siaran pers KKP di Jakarta, Sabtu (14/6).

Obligasi terumbu karang ini pertama kali diperkenalkan oleh Indonesia dalam Konferensi Kelautan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Ocean Conference) ketiga yang diselenggarakan di Nice, Prancis pada 9-13 Juni 2025.

Menteri Trenggono menyampaikan bahwa Coral Reef Bond, merupakan bagian dari upaya pemerintah Indoneisa untuk mencapai target 30 persen untuk kawasan konservasi laut per 2045.

Baca Juga:

Festival Hari Nelayan Palabuhanratu: Tradisi, Seni, dan Konservasi Laut

Belum Termanfaatkan, Indonesia Lirik Pengembangan Energi Gelombang Laut

Instrumen pendanaan ini sebagai upaya untuk menalangi kekurangan dana untuk kawasan konservasi laut sekitar US$ 100-200 juta atau setara Rp 3,2 triliun (kurs Rp 16.300) per tahun.

Coral Reef Bond ini digunakan untuk mendukung peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi yang diukur menggunakan standar global, yaitu IUCN Green List dengan indikator peningkatan biomassa ikan.

“Indonesia akan mengelola dana dari foregone coupon guna memastikan hasil konservasi yang terukur dan berkelanjutan di lokasi tersebut,” ujar Trenggono.

Menteri Trenggono menjelaskan ada tiga kawasan konservasi yang akan menjadi prioritas dalam pelaksanaan pendanaan tersebut, yaitu Kawasan Konservasi Nasional Raja Ampat, Kawasan Konservasi Daerah Raja Ampat, dan Kawasan Konservasi Daerah Kepulauan Alor.

Sementara pelaksanaan Coral Reef Bond ini akan melibatkan kerja sama lintas lembaga, antara lain KKP, Bappenas, Kementerian Keuangan, BRIN, Bank Dunia, GEF, BNP Paribas, dan IUCN.

Kolaborasi ini mencerminkan pendekatan multi-stakeholder untuk mencapai tujuan konservasi yang ambisius.

“Upaya menjaga terumbu karang tidak dapat dibebankan pada satu negara saja. Saya mengundang sektor swasta, filantropi, dan masyarakat untuk berinvestasi demi menjaga keberlanjutan ekosistem terumbu karang,” ujarnya.

(Raidi/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
prabowo kunjungan kenegaraan-1
Prabowo Kunjungan Kenegaraan ke Brasil Temui Lula da Silva
IMG_20250707_194736
Liga Indonesia All-Star Bidik Target Tinggi di Laga Kontra Arema FC
banjir dan longsor bogor-1
3 Wilayah Kota Bekasi Terendam Banjir Kiriman dari Bogor
AC Milan
Lecce Datangkan Francesco Camarda dari AC Milan dengan Status Pinjaman
Fluminense vs Chelsea
Prediksi Skor Fluminense vs Chelsea Piala Dunia Antarklub 2025
Berita Lainnya

1

Klarifikasi PT LIB Terkait Batalnya Keterlibatan Malut United dan Persebaya di ACC Cup 

2

Pelatih Persib Luapkan Isi Hatinya Yang Kurang Sreg Main di Piala Presiden

3

PSG Tantang Real Madrid di Semifinal Piala Dunia Antarklub 2025

4

Dukung Akses Pendidikan Tinggi Bagi Putra-Putri Daerah Terbaik, PT Pertamina Hulu Indonesia Kembali Gulirkan Program Beasiswa Sobat Bumi Kalimantan

5

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Dahsyat Pagi Ini
Headline
gunung lewotobi laki-laki-5
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, 5 Desa Tertutup Abu Vulkanik
Jorge Martin
Aprilia Siapkan Jalan Comeback Jorge Martin Lewat Tes Khusus di Misano
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Jadwal Penerbangan Kupang-Maumere Terdampak
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.