JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Lokasi rumah program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) letak lokasinya masih menyimpan pertanyaan publik. Pasalnya, dari simulasi yang banyak dilakukan, masih belum menjangkau harga rumah atau tanah dekat perkotaan.
“Masalah lokasi tantangan kami saat ini untuk rumah tapak adalah ketersediaan lokasi yang favorable apalagi kalau lihat strukturnya backlog (rumah) 9,9 juta itu sebagian besar strukturnya adalah masyarakat perkotaan. Which is itu (harga) tanahnya (di perkotaan) sudah tidak terjangkau,” ungkap Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip Kamis (06/06/2024).
Dengan nilai 185 juta, lokasi non Papua mencapai Rp 166 – Rp 176 juta dan Papua mencapai Rp 240 juta. Jumlah itu tidak akan terjangkau jika lokasi strategis mendekati perkotaan.
BACA JUGA: Seribu Aparat Gabungan Kawal Demo Tolak Tapera, Berikut Rekayasa Lalu lintas
Budi menyarankan, sehingga saat ini ia mengusulkan untuk melakukan pembelian rumah vertikal atau apartemen. Lantaran kredit rumah diberikan melalui FLPP maupun dana Tapera dapat digunakan untuk membiayai rumah vertikal atau susun.
“Ini juga menjadi tantangan, makanya mindset untuk membiasakan masyarakat hidup di rumah vertikal itu juga menjadi tantangan,” kata Heru.
“Tentunya harganya beda, karena harga rumah susun lebih mahal dari rumah tapak,” imbuhnya.
Di samping itu, secara terpisah dari Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, dengan melihat perkembangan urbanisasi saat ini, masyarakat didorong untuk membeli pembelian rumah vertikal.
Tujuannya, agar masyarakat dapat menjangkau tempat kerja dengan waktu yang lebih sebentar dari jarak rumah.
(Saepul/Usk)