JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Guna mendukung hilirisasi hasil tambang, Komisi VII DPR RI mendesak percepatan pembangunan smelter zinc PT KPC Kalteng.
Namun PT KPC Tbk masih terkendala dengan lahan untuk pembangunan smelter zinc tersebut, yang masih berstatus lahan perhutanan.
Oleh karena itu, untuk pemberdayaan lahan perhutanan ini menjadi smelter zinc, maka harus mendapatkan status Proyek Strategis Nasional (PSN) dari pemerintah pusat, sebagaimana amanat UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Tim Komisi VII DPR RI mengunjungi PT Kapuas Prima Coal (KPC), Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, dalam rangka meninjau langsung persoalan pembangunan smelter, khususnya smelter zinc (seng), di perusahaan anak bangsa tersebut.
Ketua Tim Kunsfik Komisi VII, Mukhtarudin, menilai PT KPC merupakan industri pionir yang merupakan pabrik smelter seng pertama di Indonesia, yang kini proses pembangunan pabriknya sudah mencapai kurang lebih 93 persen
“Alhamdulillah, Smelter Timbal (Pb) sudah produksi 100 persen, smelter zinc udah beroperasi 93 persen, sedang berproses. Ini merupakan industri pionir yang tentu kita dukung pengembangannya,” ujar Mukhtarudin dalam keterangan resmi DRP RI, usai peninjauan produksi barang mineral di PT KPC, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Kamis (4/7/2024).
Dengan dihadiri perwakilan dari Kementerian Perindustrian dan Kementerian ESDM, Komisi VII berniat untuk melihat persoalan langsung di lapangan termasuk mencari solusi dalam rangka mendorong amanat UU Minerba untuk hilirisasi tambang.
BACA JUGA: Komisi III DPR RI Kritik Fasilitas Hakim Pengadilan Tinggi Makasar yang Tidak Layak
Pemerintah menyatakan siap mendorong kawasan industri strategis yaitu PSN karena dinilai penting. Dengan PSN diharapkan akan ada insentif berupa kemudahan dalam koordinasi yang lebih cepat dari proses perizinan dan sebagainya.
“Karena hilirisasi ini merupakan sesuatu yang memberikan nilai tambah yang besar, baik pendapatan negara maupun lapangan pekerjaan. Karena itu hilirisasi mineral sebuah keniscayaan dan juga ini amanat dari UU Minerba kita dorong terus,” jelas Politisi Fraksi Partai Golkar ini.
Ia berharap seluruh stakeholder terkait mendukung agar segera, paling lambat akhir 2024, proses pembangunan smelter zinc di PT KPC ini sudah selesai seluruhnya. Sehingga, di 2025, dapat berproduksi 100 persen untuk smelter zinc tersebut.
“Kita akan dorong juga untuk sebagai kawasan industri strategis yaitu PSN. Karena ini merupakan suatu yang penting dan dengan PSN, diharapkan akan ada insentif berupa kemudahan dalam koordinasi yang lebih cepat dari proses perizinan dan sebaganya. Sehingga itulah kita ke sini dalam rangka mengetahui keberadaannya sepertia apa, baik itu regulasi, koordinasi, insentif lain yang kita berikan,” tutupnya.
(Aak)