Pelajar Bekasi Kritik Kebijakan Jam Malam ‘Tidak Semua yang Keluar Malam Negatif’

Penulis: Vini

Pelajar kritik jam malam
Ilustrasi. (TikTok/warkobJB)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kebijakan jam malam yang dikeluarkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, mendapat kritik dari pelajar SMAN 9 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, William Gamara Lee.

Menurut Willian tidak semua kegiatan yang dilakukan pada malam hari bersifat negatif atau hanya sekedar nongkrong.

“Enggak semua yang keluar malam itu negatif, cuma sekedar nongkrong, tapi ada juga yang mungkin ketemu saudaranya,” ujar William, Rabu (4/6/2025).

Aturan yang melarang peserta didik keluar pada malam hari dinilai berpotensi membatasi ruang gerak generasi muda dalam menjalin hubungan sosial.

“Para pelajar ini biasanya nongkrong dengan sesama cowok-cowok lain juga, nah itu mungkin akan jadi agak sulit untuk membangun relasi, jadi tersendat,” kata William.

Di sisi lain, William mengakui bahwa kebijakan tersebut mempunyai dampak positif seperti mencegah aksi tawuran hingga pesta minuman keras.

“Itu untuk mengurangi risiko adanya remaja yang tawuran, remaja yang bandel-bandel nongkrong sambil ngerokok, minum alkohol, yang di mana itu kan juga enggak baik untuk remaja kan,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi telah menerbitkan surat edaran (SE) yang ditujukan kepada seluruh pemerintah kabupaten dan kota di wilayah Jawa Barat, berisi sejumlah ketentuan bagi siswa jenjang pendidikan dasar hingga menengah.

Baca Juga:

Hari Pertama Jam Malam Pelajar di Bandung Gagal!

Operasi Jam Malam Pelajar Berlaku, Satpol PP Garut Dikerahkan!

Salah satu ketentuan dalam SE tersebut adalah pembatasan aktivitas siswa di luar rumah, yang hanya diperbolehkan hingga pukul 21.00 WIB dan baru boleh kembali beraktivitas mulai pukul 04.00 WIB. Meski demikian, pelajar masih diizinkan berada di luar rumah apabila mengikuti kegiatan resmi yang diselenggarakan oleh pihak sekolah atau lembaga pendidikan.

Selain itu, pengecualian juga diberikan bagi siswa yang keluar rumah dengan pendampingan orang tua atau dalam situasi darurat, seperti saat terjadi bencana alam.

(Virdiya/_Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Ekspor Pasir Laut
MA Putuskan Larang Kegiatan Ekspor Pasir Laut
Pangandaran
Hajat Laut Pangandaran 2025: Perpaduan Sakral Satu Suro dan Jumat Kliwon yang Terjadi 21 Tahun Sekali
Sam_Altman_TechCrunch_SF_2019_Day_2_Oct_3_(cropped)
Sam Altman: Jangan Terlalu Percaya pada ChatGPT, AI Bisa ‘Halu’ dan Menyesatkan
Chery C5
Chery Luncurkan Omoda C5 dan E5, Harga Tak Sampai Rp 400 Juta
PM Israel
CEK FAKTA: PM Israel Netanyahu Umumkan Akan Hancurkan Indonesia Setelah Iran
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

4

Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran

5

Cristiano Ronaldo Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Al Nassr Hingga 2027
Headline
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.