JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Sikap nyata PDIP dalam memecat Presiden Ketujuh Joko Widodo (Jokowi) beserta keluarganya membuat PDIP semakin terkunci.
“Pemecatan Jokowi dan keluarga serta 27 kader lain di PDIP metefleksikan bahwa pintu kemungkinan PDIP rujuk dengan barisan Jokowi bukan hanya tertutup tapi sudah terkunci,” kata Pengamat politik Universitas Terbuka (UT) Insan Praditya Anugrah kepada Teropongmedia.id, Sabtu (21/12/2024).
Insan menilai bahwa PDIP dengan tegas sebagai oposisi,dan berpeluang akan bersama-sama Anies Baswedan melawan barisan Jokowi.
“PDIP tampaknya akan menarik garis batas yang lebih tegas sebagai oposisi, dan kemungkinan akan bersama-sama dengan Anies melawan barisan Jokowi,”ujar Insan.
Sementara itu, kata dia, PDIP masih tampak enggan untuk beroposisi secara terbuka melawan Prabowo. Karena Prabowo dan PDIP memiliki hubungan baik.
“Namun PDIP tampaknya masih akan enggan untuk beroposisi secara frontal melawan Prabowo, karena keduanya sebetulnya punya hubungan baik. PDIP hanya akan menunggu manuver politik Prabowo selanjutnya apakah akan terus bersama Jokowi atau menggandeng PDIP untuk menghadapi barisan Jokowi di pemilu 2029,” tegasnya.
Seperti diketahui, PDI Perjuangan mengumumkan pemecatan Jokowi sebagai kader partai berlambang banteng tersebut pada Senin (16/12/2024). Pemecatan Jokowi, tertuang dalam Surat Keputusan Nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024.
BACA JUGA: PDIP Minta Maaf Sudah Hadirkan Jokowi ke Panggung Politik Indonesia
Surat itu ditandatangani oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto pada 4 Desember 2024.
Alasannya, Jokowi dianggap telah melakukan pelanggaran berat terkait etik dan disiplin partai. Yaitu menyalahgunakan kekuasaan untuk mengintervensi Mahkamah Konstitusi yang menjadi awal rusaknya sistem demokrasi, sistem hukum dan sistem moral-etika
(Agus Irawan/Usk)