BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pasangan suami istri (pasutri) warga Desa Lemahmulya, Kecamatan Majayala, Kabupaten Karawang ditemukan tewas di rumahnya.
Tewasnya pasutri tersebut meninggalkan dua balita. Menurut keterangan tetangga korban Nuraeni (34) kejadian tersebut terjadi pada Kamis (12/6/2025) sekitar pukul 01.30 WIB.
“Kejadian itu sudah lewat tengah malam, sekitar pukul 01.30 WIB tadi, saya dengar suara minta tolong dari rumah korban ini, namanya juga perumahan kan berdempetan, itu pasti kedengar apa lagi posisi sepi,” kata Nuraeni, dikutip Jumat (13/6/2025).
Kemudian, Nuraeni mengungkapkan ia dan para tetangga lainnya mendatangi rumah korban untuk mengeceknya.
“Saya termasuk dan banyak bapak-bapak warga sini juga langsung ke rumah itu, kebetulan pada belum tidur, kita cek kenapa sebab teriakan itu,” kata dia.
Setelah pintu rumah korban dibuka, anak korban mengatakan ibu dan ayahnya sudah meninggal.
“Jadi dari teriakan ke kejadian itu singkat, kita dateng ke rumahnya anak pertamanya yang bukain pintu, dan bilang katanya mamah sama papah meninggal,” ucap Nuraeni.
Pasangan suami istri tersebut diketahui bernama Bagus (24) dan Lusi Pebiani (24). Mereka telah dikaruniai dua orang anak, dengan anak pertama berusia lima tahun dan anak kedua masih bayi berumur lima bulan.
“Bagus dan Lusi yang meninggal, mereka punya dua anak kan, yang anak pertama yang bukain pintu itu baru 5 tahun, jadi Bagus di dalam kamar ditemukan banyak darah dan terlihat luka di bagian lengan Bagus, sedangkan Lusi juga berbaring di dekat suaminya dengan keadaan sama-sama meninggal tapi untuk lukanya nggak lihat jelas saya,” ungkap Nuraeni.
Anak bayi keduanya yang masih berusia lima bulan terlihat tengkurap di samping jasad kedua orang tuanya.
“Anak yang pertama kan bukain pintu buat kita, nah anak bayi nya justru lagi tengkurap liatin jasad orang tuanya. Itu miris banget kita lihatnya, saya aja histeris,” ujar Nuraeni.
Setelah melihat peristiwa itu, warga yang mendatangi lokasi tempat kejadian perkara (TKP) lalu menginformasikan kejadian itu kepada RT setempat, dan kemudian menghubungi pihak kepolisian.
“Iya setelah lihat kondisi itu, kita lapor ke RT, terus panggil polisi dan dan bawa ambulans pagi harinya. Dan baru selesai ditangani polisi barusan (siang),” imbuhnya.
Mengenai peristiwa yang menimpa keduanya, Nuraeni belum dapat memberikan penjelasan. Sebab jika dikatakan pembunuhan juga tidak dapat dijelaskan logika.
“Kenapa sampe meninggal saya nggak paham, kalau pembunuhan nggak masuk logika yah, mungkin itu (bunuh diri). Tapi kenapa tega ngelakuin itu (bunuh diri) padahal anaknya 2 bahkan masih bayi,” terangnya.
Nuraeni mengaku tidak terlalu mengenal mereka secara dekat. Hal itu karena keduanya dikenal tertutup dan jarang bersosialisasi dengan tetangga sekitar.
“Mereka tertutup, baik suami maupun istrinya. Padahal tinggal di lingkungan perumahan seharusnya bisa saling mengenal dan bertetangga seperti saudara, tapi mereka tidak seperti itu. Jadi kami memang tidak terlalu dekat,” ujar Nuraeni.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Penyebab Pasutri Lansia Tewas di Bogor, Keluarga Legowo
Pasutri di Sukabumi Tertimpa Pohon Kelapa, Istri Tewas di Tempat
Terkait aktivitas sehari-hari pasangan itu, Nuraeni menyebut keduanya jarang terlihat keluar rumah. Mereka diketahui menjalankan usaha jualan souvenir secara online, sehingga aktivitasnya lebih banyak dilakukan dari dalam rumah.
“Katanya sih jualan cenderamata online, seperti aksesoris. Suaminya, Bagus, juga tidak bekerja di luar, jadi memang jarang terlihat di luar rumah,” jelasnya.
(Virdiya/Budis)