BANDUNG,TM.ID : Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengerahkan ratusan anggota Satgas Pemeriksa Hewan Kurban untuk hari raya Idul Adha 1444 H.
Petugas tersebut berjumlah 283 orang yang terdiri dari 120 petugas antemortem (sebelum pemotongan) dan 163 petugas postmortem (setelah pemotongan).
Demikian dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar di kantor DKPP, Senin (19/6/2023).
Tim Satgas Pemeriksa Hewan Kurban antemortem mulai bekerja sejak hari ini sampai H-1 Idul adha.
“DKPP memastikan kesehatan dan kelayakan hewan kurban di Kota Bandung. Sebanyak 90 petugas organik DKPP dibantu 15 orang dari Fakultas Kedokteran Hewan Unpad. Kemudian Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) sebanyak 10 orang dan dari Tel-U sebagai pengembang aplikasi e-selamat,” kata Gin Gin di Bandung, Senin (19/6/2023).
Gin Gin mengungkapkan, aplikasi e-selamat (sehat layak makin tenang) merupakan aplikasi untuk mengecek identitas dari hewan kurban. Di sana masyarakat juga bisa scan barcode yang terdapat pada kalung sehat di setiap hewan kurban.
“Kalung sehat kita sediakan lebih dari 25.000 buah. Semua orang bisa download aplikasi tersebut. Nanti ada keterangan jenis hewan, berat, usia, keterangan sehatnya juga. Setiap hewan yang sudah lolos uji akan diberikan kalung sehat lewat aplikasi e-selamat,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Gin Gin Tim Pemeriksa Postmortem akan bekerja di hari H sampai tiga hari ke depan selama Hari Tasyrik. Ia juga menambahkan, prediksi jumlah kurban tahun ini akan mengalami kenaikan sebanyak 20-30 persen.
“Tahun lalu sekitar 13.600 ekor. Tahun ini kita prediksi bisa potong sampai 15.000-16.000 ekor. Ini sudah total keseluruhan mulai dari sapi, domba, dan kambing. Tahun lalu domba sekitar 10.000-an, sapi sekitar 3.000-an,” ungkapnya.
BACA JUGA: DKPP Kota Bandung Lepas Tim Pemeriksa Hewan Kurban ke 116 Titik
Menanggapi hal itu, Plh. Wali Kota Bandung, Ema Sumarna meminta, untuk melibatkan rukun warga (RW) dalam koordinasi kurban mendatang.
“Ada 1.569 RW di Kota Bandung. Di setiap RW ada kegiatan potong hewan kurban. Dengan jumlah SDM terbatas, idealnya kita bisa tetap mendapatkan hasil maksimal termasuk pengawasan hewan yang masuk ke kota Bandung,” ucap Ema.
Ia berharap, dengan kondisi sekarang semoga para pengusaha bisa mendapatkan peluang yang maksimal di Idul Adha tahun ini.
“Dengan situasi kondisi pandemi yang semakin baik signifikan dengan antusiasme umat muslim dalam menjalankan ibadah kurban. Orang yang berkeinginan untuk kurban sangat luar biasa. Saya yakin dari sisi jumlah dan tingkat kesehatan hewan kurban di Kota Bandung akan jauh lebih baik dan sehat,” pungkasnya.
(Rizky/Budis)