Pabrik Rokok Terbesar Berhenti Beli Tambakau, Petani Merana

Penulis: usamah

Pabrik Rokok Terbesar Berhenti Beli Tambakau, Petani Merana
Buruh Gundang Tembakau di Lombok (dok. komunitaskretek)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — – PT Gudang Garam Tbk (kode emiten: GGRM) saat ini sudah menghentikan pembelian komoditas tembakau dari ribuan petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Kepastian ini didapatkan oleh Bupati Temanggung Agus Setyawan usai dirinya berkunjung langsung ke pabrik Gudang Garam yang ada di Kediri. Dirinya mengaku sudah mendapatkan penjelasan dari manajemen perusahaan rokok besar itu.

Ia bilang, faktor anjloknya penjualan rokok menjadi alasan utama GGRM membatasi pengadaan tembakau dari sejumlah daerah, termasuk Temanggung.

“Jadi memang tidak lagi kondusif untuk membeli bahan baku khususnya dari Temanggung,” kata Agus dikutip dari Antara.

Compang-campingnya penjualan rokok Gudang Garam, kata Agus, juga bisa tampak dari pergerakan harga saham GGRM yang dulu mencapai Rp 90.000 per lembar pada 2019, kini harga sahamnya hanya diperdagangkan senilai Rp 9.600.

Baca Juga:

Petani Tembakau Temanggung Sesalkan Pemerintah yang Melarang Jual Rokok Batangan

Mahasiswa Asal Garut Ditangkap Polisi, Terbukti Mengedarkan Narkotika Jenis Tembakau Gorila

Ia mengatakan, kebetulan bahan baku tembakau di PT Gudang Garam itu persediaannya memang sudah berlebih, umpama diproses sesuai dengan produksi di bulan-bulan ini bisa sampai empat tahun ke depan.

Dengan kondisi serba susah seperti itu, pembelian bahan baku tembakau dari petani pun pastinya akan sangat terdampak.

Diketahui, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) memang melaporkan kinerja negatif di sepanjang periode tahun 2024. Dari laman keterbukaan informasi, GGRM mencatatkan laba bersih sebesar Rp 980,8 miliar di tahun 2024.

Perolehan itu anjlok 81,57 persen dari posisi tahun 2023 sebesar Rp 5,32 triliun. Sementara itu, pendapatan GGRM tercatat Rp 98,65 triliun di tahun 2024, turun 17,06 persen dari periode tahun 2023 senilai Rp 118,95 triliun. Sementara, biaya pokok pendapatan mencapai Rp 89,27 triliun, turun dari Rp 104,35 triliun. (_usamah kustiawan)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Konser G-Dragon
Konser G-Dragon dengan Tajuk 'Übermensch', Tiket Ludes dalam Sekejap!
Ngunduh Mantu
Ngunduh Mantu Al Ghazali Jadi Sorotan: Maia Estianty dan Ahmad Dhani Duduk Bareng di Pelaminan
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Kabupaten Garut
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Kabupaten Garut
Desa Pasirmunjul
Desa Pasirmunjul Purwakarta Alami Tanah Bergerak, Ini Himbauan untuk Warga
Al Ghazali
Ternyata Ini Alasan Syifa Hadju dan Tissa Biani Tak Seragaman di Nikahan Al Ghazali
Berita Lainnya

1

Dosen dan Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Desain UNIBI Bantu Aktivasi Medsos Klinik Permata Jati Garut

2

Komunikasi Visual di Era Digital: Klinik Permata Jati Garut Perkuat Peran Media Sosial Lewat Program PKM UNIBI

3

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Dahsyat! Semburkan Abu Vulkanik 10.000 Meter

4

Cristiano Ronaldo Kirim Jersey Bertanda Tangan untuk Donald Trump, Begini Isinya

5

Sejarah Baru Dimulai, Oxford United dan Port FC Dipastikan Tampil di Piala Presiden 2025
Headline
Suar Mahasiswa Awards
Roadshow Suar Mahasiswa Awards Sukses Digelar di UIN SGD Bandung
Jembatan Layang Nurtanio Mangkrak, Farhan Desak Pemerintah Pusat Segera Tuntaskan
Jembatan Layang Nurtanio Mangkrak, Farhan Desak Pemerintah Pusat Segera Tuntaskan
LG9_7834
Honda Dapat Angin Segar di Akselerasi, Joan Mir Minta Solusi Mesin RC213V Dikebut
4 Pulau Resmi Kembali Milik Aceh, Ini Potensi Bisnis dan Wisatanya
4 Pulau Resmi Kembali Milik Aceh, Ini Potensi Bisnis dan Wisatanya

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.