BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) berhasil menangkap salah satu buronan daftar pencarian orang (DPO) kasus perdagangan bayi ke Singapura bernama Lie Siu Luan (69) alias Lily alias Popo alias Ai alias LS. Tersangka yang sudah berumur lanjut usia (lansia) ini diduga otak dari kasus Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) jaringan internasional.
‘Nenek Popo’ diringkus saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah sebelumnya dicekal oleh pihak imigrasi.
Kepala Bidang Humas Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Hendra Rochmawan menjelaskan, penangkapan ini merupakan hasil kolaborasi antara Polda Jabar dan Direktorat Jenderal Imigrasi.
“LS dicekal berdasarkan permintaan kami dan akhirnya berhasil diamankan. Tim langsung bergerak dipimpin oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar,” ujar Hendra di Bandung, mengutip Antara, Senin (21/7/2025).
LS diduga memainkan peran kunci dalam jaringan sindikat penjualan bayi lintas negara. Ia disebut menjadi penghubung antara agen adopsi ilegal di Indonesia dan pihak penerima di Singapura.
“Dia terlibat aktif dalam perdagangan dan penculikan bayi,” tegas Hendra.
Hingga saat ini, Polda Jabar telah menyelamatkan enam bayi korban sindikat tersebut. Namun, polisi masih mendalami dugaan 25 bayi lainnya yang mungkin sudah dikirim ke luar negeri.
“Kami terus mengembangkan penyidikan untuk mengungkap seluruh jaringan, mulai dari perekrut, penampung, hingga agen adopsi di Singapura,” jelas Hendra.
BACA JUGA
Sejumlah Bayi Korban Perdagangan ke Singapura Ditempatkan di Rumah Aman
Bos Gacoan Jadi Tersangka Pelanggaran Hak Cipta, Ini Aturan Royalti Musik
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Surawan mengungkapkan bahwa sindikat ini diduga memalsukan dokumen seperti akta kelahiran, kartu keluarga (KK), identitas pelaku, dan paspor.
“Mereka mencantumkan nama orangtua palsu dalam dokumen untuk mengelabui otoritas,” kata Surawan.
Setelah dokumen dipalsukan, bayi-bayi tersebut kemudian diuruskan paspornya dan dikirim ke Singapura melalui Jakarta.
Polda Jabar terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membongkar seluruh modus operandi sindikat kasus perdagangan bayi ini.
(Aak)