Orang Tua Siswa SD Terdampak Bencana di Bandung Barat Menjerit

Penulis: tri

Orang Tua Siswa SD Terdampak Bencana di Bandung Barat
Kondisi SDN 1 Babakan Talang, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) (Tri/TM)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG BARAT, TEROPONGMEDIA.ID — Orang tua siswa SDN 1 Babakan Talang, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjerit relokasi sekolah anaknya yang terdampak bencana tak kunjung dibangun.

Diketahui bencana pergerakan tanah pada Februari 2024 lalu merusak bangunan sekolah SDN 1 Babakan Talang dan diputuskan relokasi ditangani Pemerintah Daerah atas arahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Selama masa itu, Pemerintah Daerah memindahkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seluruh siswa ke SDN 2 Babakan Talang di Desa Sukamanah dan SD Langensari, Desa Cibedug yang jaraknya cukup jauh dari pemukiman siswa.

Muti (34) orang tua siswa kelas 1 mengatakan, jarak antara sekolah dulu dan sekolah sementara jaraknya terlalu jauh hingga butuh 30 menit berjalan kaki dari rumah, jika menggunakan sepeda roda dua relatif lebih singkat namun baginya itu sulit dilakukan karena ada motor pun untuk suaminya bekerja.

“Jaraknya jauh, kalau pakai ojek butuh biaya lagi,”katanya, Senin, 15 Juli 2024.

Orang tua siswa kelas 3, Ai Rosmawati (38) mengatakan hal serupa, menurutnya bangunan sekolah baru harus segera dibangun sesuai dengan janji pemerintah dan BNPB yang lokasinya tidak terlalu jauh dari bangunan semula.

Ketua Komite SD Negeri 1 Babakantalang, Asep Nurul Hikmat mengatakan, KBM hari pertama siswa dilakukan di area lapangan tanpa kelas darurat seperti tenda. Hal ini dipicu keluhan orang tua siswa yang keberatan jika siswa harus bersekolah di SDN 2 Babakan Talang dan SDN Sukamanah.

“Hari pertama ini siswa terpaksa belajar di lapangan Gombong yang jaraknya lebih dekat dengan domisili siswa. Selama enam bulan terakhir ini pemerintah mengalihkan KBM di dua sekolah yang jaraknya cukup jauh dan dirasa memberatkan orang tua,”terangnya saat dihubungi, Senin 15 Juli 2024.

Asep Nurul menjelaskan, setelah bangunan dulu terdampak bencana dan tidak dapat digunakan, pemerintah setempat mengalihkan KMB ke fasilitas sekolah yang jaraknya cukup jauh. Setidaknya siswa harus berjalan kaki selama 30 menit atau lebih singkat jika diantar menggunakan kendaraan pribadi.

BACA JUGA: Tagih Janji Pemda dan BNPB, Siswa SDN di Bandung Barat Belajar di Lapangan Terbuka

“Tetapi tidak semua orang tua bisa mengantar anaknya pakai motor, sementara berjalan kaki sudah dijalani selama lebih dari 6 bulan selama peralihan dan ini dirasa memberatkan,”katanya.

Atas dasar itu, hari ini semua siswa diarahkan untuk melakukan KMB di area lapangan Gombong tanpa atap dan alas. Dipilihnya lapangan ini bukan tanpa alasan, sebab lokasi ini sudah ditentukan akan menjadi lokasi baru relokasi bangunan pengganti.

“Ada lebih 6 bulan sejak bencana terjadi dijanjikan akan dibangunkan kembali di lapangan ini, tetapi hingga kini tidak ada kejelasan,”ketus dia.

(Tri/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hyundai Palisade Hybrid
Sudah Buka Pemesanan di Indonesia, Kapan Pasti Hyundai Palisade Hybrid Rilis?
Tangkas X7
Ketangguhan Motor Listrik Tangkas X7, akan Dibuktikan Lewat Intensitas Ojol!
thumb-small-R0010072_2022-01-24_11-25-22_screenshot
Ricoh Theta A1, Kamera 360 Profesional untuk di Medan Ekstrem
Jasad Bayi di SCBD
Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan Petugas Kebersihan di Kawasan SCBD
Mobil dinas busway
Menyoal Polisi Hormat ke Mobil Dinas Penerobos Busway, Polda Metro: Anggota Saya Fokus ke Kemacetan
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Sejarah Kelam Jam Malam, dari Abad Kegelapan hingga Era Dedi Mulyadi

4

Pengabdian Kepada Masyarakat – UNIBI TALK: Storytelling sebagai Cara Membentuk Personal Branding yang Autentik dan Konsisten Melalui Media Sosial Instagram

5

Update Kondisi Gunung Tangkuban Parahu, Tetap Waspada Meski Jumlah Gempa Vulkanik Alami Penurunan
Headline
sapi menangis saat kurban
Kenapa Sapi Menangis Saat Kurban? Cek Jawabannya
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Prabowo Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China
Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.