BANDUNG,TM.ID: Pemerintah telah menerbitkan aturan baru yang berkaitan dengan peningkatan sistem produksi jamu di Indonesia. Aturan tersebut terdokumentasikan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Pemanfaatan Jamu, yang dirilis pada Kamis (14/9/2023).
Produksi jamu di Indonesia sangatlah beragam, salah satunya Jamu gendong, dimana telah dikenal berkhasiat untuk kesehatan, kesegaran, kecantikan, dan terapi. Keberadaannya diwariskan turun temurun sebagai bagian dari obat-obatan tradisional.
Keberadaan jamu gendong sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit abad ke-14. Masa itu dikenal profesi tukang jamu atau peracik jamu yang disebut “acaraki.”
Jamu untuk terapi terbuat dari tanaman-tanaman yang disesuaikan dengan jenis penyakit. Jamu untuk menjaga kesehatan dilestarikan penjual jamu gendong dan beberapa industri jamu.
Berikut adalah olahan jamu melansir Jurnal Pendidikan Sejarah AVATARA:
BACA JUGA : Pemerintah Rilis Aturan Baru soal Penguatan Sistem Produksi Jamu
Kunyit asam
Jamu gendong satu ini berbahan dasar rimpang kunyit atau Curcuma domestica Vahl dan asam atau Tamarindus indica L. Rasanya manis dan asam dengan warna kuning menyerupai kunyit.
Jamu kunyit asam sejak dahulu dikenal bermanfaat kesehatan, yaitu antibiotik dan pencegah sariawan.
Beras kencur
Berbahan dasar beras atau Oryza sativa dan kencur atau Kaempferia galangal. Rasanya sedikit pedas melambangkan peralihan kehidupan menuju masa remaja dengan merasakan pedasnya kehidupan dibumbui egoisme.
Bermanfaat menyegarkan tubuh, mencegah batuk, meningkatkan nafsu makan, dan memperbaiki kenyaringan suara.
Pahitan
Jamu gendong ini berbahan dasar sambiloto (Andrographis paniculata Ness), brotowali (Tinospora crispa), pule (Alstonia scholaris), widoro laut (Strychnos ligustrina), dan ada juga yang menambahkan adas (Foeniculum vulgare).
Kunci suruh
Jamu berbahan dasar temu kunci (Boesenbergia pandurata), kunyit, jahe (Zingiber officinale), dan kencur.Selanjutnya, kapulaga (Amomum compactum), sirih (Piper betle), beluntas (Pluchea indica), kayu manis (Cinnamomum verum), asam jawa (Tamarindus indica), serai (Cymbopogon citratus), dan jeruk nipis (Citrus x aurantifolia).
Kudu laos
Ini adalah jamu berbahan dasar mengkudu (Morinda citrifolia) dan laos (Alpinia galangal).Jamu ini berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi kolesterol.
Uyup-uyup atau gepyokan
Jamu gendong ini berbahan dasar kencur, jahe, bangle (Zingiber montanum), laos atau lengkuas, kunyit, dan temu giring (Curcuma heyneana).
Sinom
Jamu gendong terakhir ini berbahan dasar asam. Rasanya asam, manis, dan segar yang melambangkan akhir hidup manusia.
Jamu gendong ini memiliki makna filosofis yang berhubungan dengan siklus kehidupan manusia, ajaran peninggalan leluhur yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari supaya bisa menjadi manusia lebih baik.
Proses penguatan budidaya bahan jamu yang di kembangkan pemerintah
Program penguatan sistem budidaya dan penanganan pascapanen bahan jamu mencakup pengembangan sumber bahan baku jamu, pengembangan pusat budidaya bahan baku jamu, serta pengembangan desa/kampung jamu yang ramah lingkungan dan mendukung warisan budaya nusantara.
Untuk program penguatan sistem produksi yang terintegrasi dan berorientasi pada mutu, langkah-langkah melibatkan pengembangan pusat pengolahan jamu, penguatan olahan jamu berbasis kearifan lokal, pembinaan usaha mikro kecil menengah dalam bidang jamu, perizinan produksi jamu yang lebih
(Usamah)