CIANJUR, TEROPONGMEDIA.ID — Seorang nenek penjual gorengan asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menjadi sorotan karena kegigihannya menunaikan ibadah haji di usia senja. Irah (96), warga Desa Sindangresmi, Kecamatan Takokak, tercatat sebagai jemaah haji tertua dari wilayah tersebut pada musim haji 2025.
Irah tidak berangkat sendiri. Ia akan menunaikan ibadah haji bersama besannya, Odah (93), yang juga berasal dari desa yang sama. Keduanya tergabung dalam kelompok terbang (kloter) JKS 25 dan dijadwalkan berangkat dari Asrama Haji Cianjur menuju Tanah Suci pada Selasa (13/5) dini hari, bersama 242 jemaah lainnya.
Perjalanan spiritual ini menjadi sangat berarti bagi Irah karena ia telah menanti cukup lama. Rencana keberangkatannya sempat tertunda pada 2019 akibat pandemi COVID-19. Kini di tahun 2025, penantiannya akhirnya terwujud.
Meskipun telah memasuki usia lanjut, Nenek Irah dinyatakan dalam kondisi sehat dan layak berangkat. Ia telah mengikuti seluruh rangkaian pembinaan termasuk manasik haji, pelatihan teknis keberangkatan, serta pemeriksaan kesehatan dari otoritas terkait.
Modal Jual Gorengan dan Jual Tanah
Menurut cucunya, Suhendar Al Asnawi, semangat sang nenek untuk berhaji tidak lepas dari perjuangan panjang yang dilakukannya sejak muda. Nenek Irah dikenal sebagai penjual gorengan di kampung halamannya dan telah menjalani profesi itu selama puluhan tahun.
“Dari muda memang nenek berjualan gorengan. Sekarang karena faktor usia, jualannya cuma pas ada pengajian seminggu sekali,” ujar Suhendar, Senin (12/5/2025).
Suhendar mengungkapkan bahwa dana keberangkatan haji sang nenek berasal dari hasil menabung selama bertahun-tahun dari hasil berjualan. Namun, karena belum mencukupi, keluarganya kemudian menjual sebidang tanah milik keluarga untuk menutupi kekurangan biaya.
“Uangnya dari hasil nabung, tapi karena belum cukup juga, akhirnya keluarga memutuskan menjual tanah di kampung,” jelasnya.
Baca Juga:
Pemkot Bandung Dukung Program Vasektomi KDM Jadi Syarat Bansos
Dukungan Pemerintah untuk Jemaah Lansia
Kementerian Agama Kabupaten Cianjur memastikan bahwa para jemaah lanjut usia akan mendapatkan perlakuan khusus selama proses ibadah haji. Kepala Seksi Haji dan Umrah Kemenag Cianjur, Rian Fauzi, mengatakan bahwa skema layanan lansia disiapkan secara matang.
Beberapa program yang diterapkan antara lain murur dan tanazul. Program murur memungkinkan jemaah lansia langsung bergerak dari Arafah ke Muzdalifah tanpa harus turun dari bus, kemudian langsung menuju Mina. Sementara skema tanazul memberikan kelonggaran bagi jemaah lansia yang menginap di hotel sekitar Jamarat agar tidak perlu menginap di Mina, untuk mengurangi kelelahan akibat kepadatan.
“Fasilitas ini bertujuan agar para jemaah lansia tetap bisa menjalankan rukun haji dengan aman, nyaman, dan tidak kelelahan,” kata Rian.
(Dist)