BANDUNG,TM.ID: Sejarah puasa Ramadan mencakup berbagai peristiwa penting dalam kehidupan para nabi dan umat Islam. Menurut Imam al-Qurthubi, Nabi Nuh AS adalah orang pertama yang berpuasa pada bulan Ramadan. Ini sebagai ungkapan syukur atas keselamatan dari bencana banjir yang menghancurkan kaumnya.
Ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada tanggal 10 Muharram, mengikuti tradisi Nabi Musa AS. Hal ini memicu Nabi Muhammad SAW untuk memerintahkan umat Islam berpuasa pada tanggal yang sama sebagai bentuk penghormatan dan syukur kepada Allah SWT.
Perintah Wajib Puasa Ramadan
Awalnya, puasa adalah suatu pilihan bagi umat Islam. Namun, kemudian Allah SWT memerintahkan puasa Ramadan secara wajib, seperti yang tertulis dalam Surat Al-Baqarah ayat 183. Puasa Ramadan wajib pada tahun kedua Hijriyah, setelah perintah untuk mengubah arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram di Makkah.
Puasa Ramadan dilaksanakan secara bertahap. Pertama, umat Islam boleh memilih antara berpuasa atau memberi makan orang miskin setiap harinya. Kemudian, puasa menjadi wajib dengan larangan berbuka puasa sebelum matahari terbenam. Pada tahap terakhir, puasa Ramadan dimulai sejak terbit fajar kedua hingga terbenam matahari, yang berlaku hingga hari kiamat.
BACA JUGA: Perjalanan Dakwah Nabi Nuh AS Pada Kaum Bani Rasib
Hikmah Puasa Ramadan
Puasa Ramadan memiliki banyak hikmah yang mendalam bagi umat Islam. Selain sebagai kewajiban ibadah, puasa Ramadan juga merupakan waktu untuk membersihkan diri dari dosa, meningkatkan kesabaran, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa juga mengajarkan nilai-nilai seperti kedisiplinan, pengendalian diri, dan empati terhadap orang yang kurang beruntung.
Selama bulan Ramadan, umat Islam juga memperbanyak ibadah seperti shalat, membaca Al-Quran, dan bersedekah. Hal ini bertujuan untuk meraih pahala yang berlipat ganda dan mendapatkan keberkahan dalam hidup. Puasa Ramadan juga menjadi momen untuk merajut tali persaudaraan antar sesama umat Islam melalui berbagi makanan berbuka puasa dan menjalani tarawih bersama di masjid.
(Kaje/Usk)