BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Muhammad Mokaev, petarung kelahiran Dagestan yang sering disebut sebagai penerus Khabib Nurmagomedov, secara mengejutkan dipecat dari UFC.
Mokaev berhasil mengalahkan Manel Kape lewat kemenangan angka di Manchester, Sabtu (28/7).
Setelah pertarungan, Mokaev mengungkapkan bahwa kontraknya di UFC telah berakhir dan berharap segera mendapat kesepakatan baru.
Namun, harapan Mokaev pupus ketika bos UFC, Dana White, memberikan tanggapan mengejutkan terhadap komentarnya. White menegaskan bahwa UFC tidak akan menawarkan kontrak baru untuk Mokaev.
“Ya (tidak menawari kontrak baru), itulah yang kami katakan kepada para petarung. Kami memberi tahu kepada mereka cara bertarung,” kata White kepada MMA Fighting, dikutip Selasa (30/7/2024).
White juga menyinggung gaya bertarung Mokaev yang lebih mengandalkan permainan bawah. Menurutnya, ada banyak petarung lain yang lebih menarik untuk ditonton.
“Dia tidak terikat kontrak lagi. Saya pikir PFL akan mendapatkan petarung yang hebat dan tak terkalahkan. Semoga beruntung untuknya,” ujar White.
BACA JUGA: Bloodhounds, Drama Korea yang Kisahkan Petinju Berbakat Terlilit Hutang
White tidak memberikan penjelasan rinci mengenai alasan pemecatan Mokaev.
Namun, ia menyebutkan bahwa ada banyak masalah yang melatarbelakangi keputusan tersebut.
Mokaev, yang sama-sama berasal dari Dagestan dan selalu mengenakan papakha setelah kemenangan di octagon, sering disebut-sebut sebagai calon penerus kesuksesan Khabib Nurmagomedov di UFC.
Mokaev bersama sang ayah, Murad, meninggalkan Dagestan ketika ia masih berusia 12 tahun.
Tanpa memiliki uang dan hanya membawa pakaian di mobil, mereka memutuskan menjadi pengungsi di Inggris.
Setelah delapan tahun menjadi pengungsi, Mokaev kini telah menjadi salah satu petarung MMA yang banyak diperbincangkan di kawasan Asia dan Eropa.
Saat ini, Mokaev memiliki rekor tak terkalahkan dengan tujuh kemenangan di octagon.
Keputusan UFC untuk tidak memperpanjang kontrak Mokaev tentunya mengejutkan banyak pihak.
Kini, masa depan Mokaev dalam dunia MMA terbuka lebar dengan kemungkinan pindah ke organisasi lain, seperti PFL, yang bisa menjadi langkah berikutnya.
(Budis)