JEMBER, TEROPONGMEDIA.ID — Momen menegangkan terjadi di tengah kemeriahan Jember Fashion Carnaval (JFC) 2025 ketika seorang model bernama Daffa hampir pingsan saat mengenakan kostum beratnya.
Video yang beredar menunjukkan petugas bergegas membantu melepas kostum tersebut, yang membutuhkan lebih dari satu orang untuk menanganinya.
“Lika Liku JfC Talentnya mau pingsan,” demikian deskripsi video TikTok Diyah_742, dikutip Senin (11/8/2025).
Insiden ini sempat menyita perhatian penonton, mengingat JFC dikenal sebagai ajang dengan kostum spektakuler namun menuntut ketahanan fisik tinggi dari para model.
Melalui akun media sosialnya, Daffa mengungkapkan bahwa kondisinya memburuk akibat kram otot saat tampil di atas panggung.
JFC 2025 tetap berlanjut meski insiden ini terjadi, dengan para model lain terus memukau penonton melalui kreasi kostum yang fantastis. Pihak penyelenggara belum memberikan pernyataan resmi terkait kejadian tersebut.
BACA JUGA
Masih Dianggap Mistis, Ini Sisi Lain Kesenian Reak yang Jarang Diungkap
Kasundan International Silat Camp 2025, Menbud: Alat Diplomasi Budaya di Level Internasional
Komentar Warganet
Insiden yang membuat sang model nyaris pingsan itu memicu beragam komentar dari banyak warganet, seperti disampaikan Jelitaflorista0824:
Lain kali nanti kalo ikut jfc thn depan. Diperkirakan jug kak berat beban kostumnya agar tidak sakit menyiksa di badan. Kenyamanan kostum itu juga penting . Jika bagus besar tapi berat kasihan juga badan kita nanti bisa jatuh di tengah perjalanan dan takut menimpa talent yg lainnya 🙏
NA: dibayar brp sih 😭
Zuhro: Ya lagian gapura 3 di angkat sendiri😌
Bbyeca: lagian . smpk bawa candi Borobudur sgala
Jember Fashion Carnaval
Jember Fashion Carnaval (JFC), atau dikenal juga sebagai Karnaval Busana Jember, telah menjadi ajang bergengsi bertaraf internasional yang rutin digelar di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Acara spektakuler ini berlangsung di sepanjang alun-alun hingga jalan protokol kota, diprakarsai oleh Dynand Fariz yang sekaligus pendiri JFC Center.
Setiap penyelenggaraannya, sekitar 2.000 peserta turut meramaikan karnaval selama empat hari dengan berbagai kategori seperti Kids Carnival, Artwear Carnival, Waci, dan puncaknya Grand Carnival.
Ratusan ribu penonton memadati sisi kanan dan kiri jalan utama kota untuk menyaksikan langsung kemegahan acara ini.
JFC menampilkan 10 kelompok defile yang masing-masing menampilkan tren busana terkini. Defile pembuka, Archipelago, selalu mengangkat kekayaan busana tradisional Nusantara secara bergiliran – mulai dari Jawa, Bali, Madura, Dayak, hingga Papua.
Defile lainnya menampilkan inspirasi dari tren global, mulai dari budaya negara lain, film, hingga peristiwa dunia terkini. Seluruh kostum yang ditampilkan merupakan hasil karya kreatif yang dikompetisikan untuk memperebutkan berbagai penghargaan.
Karnaval ini mengambil tempat di sepanjang 3,6 kilometer jalan utama Kota Jember, menciptakan pemandangan spektakuler yang memadukan seni, budaya, dan kreativitas dalam satu helaran megah.
(Aak)