BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Seperti halnya perangkat elektronik lainnya, baterai pada mobil listrik sebagai komponen utama. Agar mobil listrik bisa berfungsi dengan maksimal dalam jangka waktu yang lama, merawat baterai dengan benar sangatlah penting, agar terhindar dari ‘bocor baterai.
Banyak pemilik kendaraan listrik belum sepenuhnya memahami cara merawat baterai agar tetap awet dan efisien. Dalam konteks ini, ada beberapa faktor penyebab baterai bocor.
Faktor Baterai Mobil Listrik Bisa Bocor
Sama seperti baterai pada smartphone, baterai mobil listrik juga dapat mengalami kerusakan jika tidak perawatan dan penggunaan tidak tepat.
Salah satu kebiasaan buruk yang sering dilakukan pemilik mobil listrik adalah membiarkan baterai terkuras hingga 0 persen atau “mati total”.
Kebiasaan ini bisa menyebabkan kerusakan pada baterai dalam jangka panjang. Sebagian besar mobil listrik modern sudah dilengkapi dengan fitur notifikasi yang memberi peringatan kepada pengemudi saat kapasitas baterai mencapai level rendah, sehingga pengemudi bisa segera melakukan pengisian daya.
Selain itu, mobil listrik juga dilengkapi dengan fitur yang menunjukkan estimasi jarak yang bisa ditempuh berdasarkan sisa daya baterai. Fitur ini sangat membantu pengemudi untuk mengetahui kapan harus segera mencari stasiun pengisian daya terdekat, yang juga dapat ditemukan melalui peta yang tersedia di layar head unit mobil.
Jika Baterai Terus Dipaksa
Jika baterai mobil listrik mulai melemah dan pengemudi tetap memaksakan untuk mengemudi, kecepatan kendaraan akan secara otomatis menurun. Hal ini adalah salah satu langkah pengamanan yang diterapkan pada mobil listrik.
Jika baterai benar-benar habis, mobil akan berhenti dengan sendirinya untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Namun, Anda tidak perlu khawatir jika sisa daya baterai masih di atas 20%. Pada kapasitas ini, mobil listrik seperti Hyundai Ioniq 5 atau Kona Electric masih bisa berjalan dengan normal tanpa mengurangi performanya.
Pengisian daya baterai juga memerlukan prosedur yang aman untuk mencegah kerusakan. Mobil listrik dilengkapi dengan sistem manajemen baterai (Battery Management System atau BMS) yang bertugas untuk memastikan baterai tidak terisi lebih dari kapasitas maksimalnya.
Sistem ini secara otomatis akan memutus aliran listrik jika pengisian daya melebihi batas aman, sehingga kerusakan seperti baterai kembung atau rusak dapat dihindari.
Garansi dan Pergantian Baterai
Untuk memberikan rasa aman bagi pemilik mobil listrik, beberapa produsen seperti Hyundai memberikan garansi panjang untuk baterai mobil listrik mereka. Hyundai, misalnya, memberikan garansi hingga 8 tahun untuk baterai mobil listrik yang mereka produksi.
Jika baterai mengalami penurunan kualitas atau kerusakan, mobil listrik tersebut akan mendapatkan pergantian baterai secara keseluruhan.
Selain prosedur pengisian daya yang aman, kondisi cuaca juga mempengaruhi kinerja baterai mobil listrik. Baterai tidak terlalu cocok digunakan dalam kondisi cuaca ekstrem, terutama saat musim dingin. Suhu rendah dapat mempengaruhi efisiensi baterai dan mengurangi jarak tempuh kendaraan.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan suhu sekitar dan memastikan mobil listrik tetap dalam kondisi yang optimal.
(Saepul/Aak)