Minim Perlindungan Hukum, Penetapan Tersangka Sopir Truk Cipularang Tuai Kontroversi

Penulis: Anisa

kecelakaan tol cipularang
(kolase)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Penetapan sopir truk berinisial R (43) sebagai tersangka tabrakan beruntun di Kilometer 92 Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang), menuai kritik masyarakat, terutama sesama sopir. Kelalaian sopir dinilai bukan penyebab tunggal kecelakaan tersebut.

“Karena, mereka (sopir truk) tidak memiliki payung hukum yang jelas. Hukum tidak berpihak kepada mereka. Mereka hanya dijadikan pelengkap penderita di dalam kemelut dan karut-marut angkutan logistik ini,” kata Pakar Tranportasi Djoko Setijowarno, Minggu, (17/11/2024).

Pemerintah dan aparat penegak hukum diminta jangan hanya menyalahkan sopir karena melakukan kelalaian atau mengemudi secara ugal-ugalan. Menurutnya, perilaku mereka merupakan dampak dari aturan pemerintah yang tidak jelas dan penegakannya yang tidak tegas.

Kesiapan sopir angkutan barang atau logistik di Indonesia juga sering kali tidak diperhatikan oleh pihak perusahaan yang mempekerjakannya. Kecelakaan yang terjadi biasanya akibat perusahaan tidak mempersiapkan sopir dan kendaraannya sebelum berangkat.

Perlindungan Para Sopir

Sebagai Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko mendorong pemerintah melindungi para sopir. Perlindungan itu terutama dalam aspek hukum yang mengatur hak dan kewajiban para sopir di Indonesia.

“Kewajiban pengemudi sebelum berangkat (yakni) yakin dirinya sehat, yakin mobilnya laik, yakin dirinya menguasai teknologi kendaraan yang akan dibawa, dan yakin kemampuannya mengatasi risiko rute. Serta, muatan dijamin tak ada risiko laka. Keyakinan tersebut wajib distandarisasi perusahaan,” tuturnya.

Selanjutnya, aturan itu harus dijadikan mandatori melalui Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan. Di dalamnya berisi prosedur sebelum keberangkatan di antaranya pengecekan kendaraan dan pengecekan pengemudi.

Penurunan Jumlah Sopir

Akibat banyak sopir yang dijadikan tersangka dalam kasus kecelakaan lalu lintas, banyak sopir truk yang memilih berhenti atau beralih profesi. Melansir Asosiasi Sopir Truk Indonesia, Djoko menyebut jumlah sopir truk saat ini lebih sedikit daripada armada truk yang ada.

“Karena, sopir truk itu tidak menjanjikan kesejahteraan, tidak ada jaminan hidup bahkan terkesan sudah kecelakaan dijadikan tersangka. Risikonya besar, gaji tidak seberapa. Memang ada perusahaan yang menggaji besar tapi itu bisa dihitung jari,” katanya.

Penurunan jumlah sopir angkutan logistik khawatir dapat berdampak besar terhadap perekonomian nasional apabila tidak segera diatasi. Selama ini, sopir diakui sebagai ujung tombak distribusi logistik di Indonesia karena 90 persen menggunakan jalur darat.

Sebaliknya, penataan yang tepat justru akan membuka lapangan pekerjaan yang signifikan menurunkan tingkat pengangguran. Bahkan, pemerintah seharusnya menyediakan sekolah khusus untuk menghasilkan sopir yang profesional dengan standar pendapatan sepadan.

Truk trailer mengalami kerusakan setelah terlibat tabrakan beruntun di Kilometer 92 Tol Cipularang, Senin, (11/11/2024). Polisi menetapkan sopir truk sebagai tersangka penyebab kecelakaan itu.

Sebelumnya, polisi menetapkan sopir truk trailer sebagai tersangka kasus tabrakan beruntun yang melibatkan 17 kendaraan pada Senin, 11 November 2024 pekan lalu. Berdasarkan hasil penyelidikan, kecelakaan diduga akibat kelalaian sopir truk.

BACA JUGA: Supir Truk Tabrakan Beruntun di Cipularang Ditetapkan Jadi Tersangka

Dalam konferensi pers pada Jumat, 15 November 2024 malam lalu, polisi menjelaskan hasil penyelidikannya. Direktur Lalu Lintas Polisi Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Ruminio Ardano menyebut tersangka mengabaikan lima rambu-rambu yang dilewati kendaraan sebelum lokasi kecelakaan.

Kecelakaan tersebut menimbulkan korban sebanyak 30 orang yang terdiri dari seorang meninggal dunia, empat orang luka berat dan 25 lainnya luka ringan. Atas kelalaiannya, sopir truk terancam hukuman penjara paling lama 12 tahun atau denda maksimum Rp24.000.000.

 

(Kaje/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Bakso Atomic
Kreatif dan Berani, Mahasiswa UAD Tawarkan Bakso Unik Berbasis Ilmu Fisika
Subaru mobil baru
Subaru Siap Luncurkan Mobil Baru di GIIAS 2025, Perdana SUV Hybrid?
Ganja di Aceh
Polisi Ungkap Ladang Ganja Seluas 25 Hektare di Aceh
BMW R1300R
BMW Rilis R1300R Roadster 2025, Adopsi Teknologi Suspensi Tercanggih!
IMG_20250624_131858
Borneo FC Resmi Datangkam Gelandang Asal Kolombia 
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja

3

Video Polri Pahlawan Masa Kini Dirujak Warganet, Dianggap Tak Sesuai Realita

4

Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini

5

Dorong Dunia Usaha Lebih Inklusif, BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Inclusive Job Center kepada 30 Perusahaan di Bandung Raya
Headline
BSU CAIR-1
BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja
rupiah melemah, emas melonjak harga emas antam
Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini
Gunung Ibu erupsi
Waspada! Gunung Ibu Kembali Erupsi Pagi Ini
Oklahoma City Thunder
Oklahoma City Thunder Raih Gelar Juara NBA 2025 Usai Kalahkan Indiana Pacers

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.