BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kecelakaan tunggal terjadi di ruas jalan raya Madiun–Surabaya, tepatnya di KM 10, Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (16/9/2025).
Kecelakaan ini melibatkan sebuah minibus yang mengangkut rombongan santri dan mengakibatkan tujuh orang mengalami luka-luka.
Kanit Gakum Satlantas Polres Madiun, Iptu Roni Susanto, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi saat minibus berpenumpang 27 orang itu berusaha menghindari tabrakan dengan kendaraan yang melaju dari arah berlawanan.
“Total penumpang yang terluka sebanyak tujuh orang. Sementara 20 lainnya dalam kondisi sehat,” ujar Roni.
Roni menjelaskan, kecelakaan bermula ketika minibus elf bernomor polisi AE 7601 FB mencoba mendahului kendaraan di depannya.
“Tak disangka, melaju mobil pengangkut perontok padi dari arah berlawanan. Karena jarak terlalu dekat, sopir elf membanting setir ke kiri hingga mengakibatkan kendaraan terguling,” tambahnya.
Setelah kejadian, pihak kepolisian mengamankan kendaraan tersebut di Polsek Balerejo dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.
Rombongan santri tersebut baru saja pulang menghadiri takziah di Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun.
Wakil Bupati Madiun Bantu Evakuasi
Sesaat setelah kecelakaan, Wakil Bupati Madiun, dr Purnomo Hadi, yang melintas di lokasi kejadian langsung menghentikan kendaraannya untuk membantu evakuasi.
Purnomo juga menghubungi tim PSC 119 Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun.
“Setelah saya lihat ada kecelakaan, saya langsung hubungi PSC 119. Korban yang luka dibawa ke RSUD Caruban dan Puskesmas Balerejo,” kata Purnomo.
Baca Juga:
Kecelakaan Maut Bromo: Cleaning Servis RSBS Tewas Bersama Istri dan Anak
Untuk penumpang yang dalam kondisi sehat, Purnomo menyatakan mereka dievakuasi ke Kantor Kecamatan Balerejo untuk diberikan makanan dan minuman.
Selain itu, penumpang juga diberikan pendampingan agar tidak mengalami trauma akibat kejadian tersebut.
Purnomo menambahkan bahwa para korban yang mengalami luka ringan menjalani rawat jalan, sedangkan korban yang lebih serius masih dirawat di rumah sakit.
“Tadi proses evakuasi korban tidak memakan waktu lebih dari 15 menit berkat kesiapsiagaan tim medis, aparat keamanan, serta kepedulian warga,” tutup Purnomo.
(Anisa Kholifatul Jannah)