Menteri PKP Tolak Alih Fungsi Sawah untuk Perumahan

Penulis: usamah

Menteri PKP Tolak Alih Fungsi Sawah untuk Perumahan
Ilustrasi-Komplek Perumahan di Tengah Sawah (Istimewa)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengizinkan penggunaan lahan persawahan untuk pembangunan perumahan. Kebijakan ini diambil sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga ketahanan dan swasembada pangan nasional.

“Lahan sawah tidak boleh digunakan untuk perumahan,” ujarnya seperti dikutip Teropongmedia, Minggu (20/4/2025)

Meski pemerintah tengah gencar mendorong Program 3 Juta Rumah, Ara menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan hunian dan keberlangsungan lahan pertanian yang produktif.

BACA JUGA:

Catat, Penerima Rumah Subsidi akan Diperluas hingga Pekerja Informal

Catat! Tanpa Syarat Politik, Wartawan Dapat Jatah 100 Unit Rumah Subsidi

“Kementerian PKP memang ingin membangun rumah untuk rakyat, tetapi juga ingin memastikan ketahanan pangan tetap terjaga. Pemerintah ingin swasembada pangan, jadi tidak boleh lahan persawahan dijadikan perumahan,” tegasnya.

Ia menyebut, keterbatasan lahan memang menjadi tantangan utama di sektor perumahan. Namun, solusi atas tantangan ini tidak boleh mengorbankan lahan pertanian.

“Tantangan kita ke depan memang berat. Namun, jangan menyelesaikan masalah perumahan dengan menjadikan sawah sebagai lahan rumah. Kami khawatir produksi pangan turun karena lahan sawah terus berkurang,” katanya.

Untuk mencari solusi, Kementerian PKP akan bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk para pengembang, guna menentukan lokasi yang tepat untuk pembangunan perumahan tanpa menyentuh lahan pertanian, khususnya yang masih produktif.

“Saya sebagai menteri PKP tentu ingin mencari solusi soal lahan, tetapi tolong bukan lahan-lahan pertanian, apalagi yang produktif. Itu sikap kami sebagai pemerintah,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, ia berencana bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan para pengembang. Hal ini menyusul kekhawatiran terhadap banyaknya lahan pertanian di Jawa Barat yang telah beralih fungsi.

“Kami akan segera melakukan pertemuan untuk membahas masalah lahan perumahan di Jawa Barat. Saya juga akan mengundang Pak Dedi Mulyadi atau mendatangi langsung bersama para pengembang, demi mencari solusi terbaik agar sektor pangan dan perumahan bisa maju bersama,” tutupnya.

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Forever We Are Young
Film 'Forever We Are Young' Siap Tayang Global, Ini Bocorannya
Nikita Mirzani
Bongkar-Bongkaran di Pengadilan, Ini Isi Dakwaan Nikita Mirzani
WhatsApp Image 2025-06-27 at 19.13
Nabati Berikan Komitmen untuk Warga Desa Ciparay Majalengka
Aksara sunda
Lestarikan Budaya, Pemkot Cimahi Namai Jalan Gunakan Aksara Sunda
Fetty Anggrainidini
Tahun Baru Islam, Fetty Anggrainidini: Perkuat Iman, Jaga Persatuan
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Seorang Warga Sroyo Jateng Ditetapkan jadi Tersangka Korupsi Sapi Hibah dari Kementan

3

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

4

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

5

Cristiano Ronaldo Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Al Nassr Hingga 2027
Headline
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.