Menilik Legenda Desa Tempel Kulon di Indramayu

Penulis: Vini

Desa Tempel Kulon
Ilustrasi. (pinterest)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sebagaimana namanya, legenda adalah kisah yang diwariskan dari generasi ke generasi secara lisan. Artikel ini akan mencoba menyajikan situs sejarah di Desa Tempel sebagai bahan refleksi untuk memahami jejak peradaban yang masih terlihat hingga saat ini.

Dalam penyusunan sejarah modern, legenda sering mendapat penolakan, karena banyak yang menanggap sebagai sumber sekunder.

Desa Tempel Kulon sendiri merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Lelea dan Kabupaten Indramayu. Berikut ini adalah asal usul hingga kisah legenda munculnya Desa Tempel Kulon.

Asal Usul Nama Tempel

Nama “Tempel” berasal dari bahasa Belanda, temple, yang berarti kuil atau candi, sekaligus tempat berteduh para petapa. Istilah ini mengingatkan pada masa penjajahan Belanda, ketika Indramayu menjadi salah satu daerah kekuasaan mereka.

Pada masa itu, struktur pemerintahan desa diatur sedemikian rupa untuk mempermudah Belanda mengendalikan masyarakat dan mengumpulkan upeti. Pemimpin desa kala itu diberi gelar “Bekel” atau raksa bumi.

Kata bekel sendiri berasal dari bahasa Belanda backl, yang berarti “mengikuti”. Para Bekel merupakan tokoh berpengaruh di desa dan harus tunduk pada perintah Belanda, sehingga kekuasaan mereka sejatinya berada di bawah kendali kolonial.

Desa Tempel

Meski berada di bawah tekanan kolonial, Desa Tempel justru menjadi pusat strategis perlawanan. Sebelum kemerdekaan, banyak tokoh perjuangan menggunakan wilayah ini untuk menyusun taktik, meski mereka harus menyebar ke daerah lain seperti Lelea, Losarang, Tugu, hingga pusat pemerintahan di Indramayu.

Para pejuang kerap memberikan pesan kepada masyarakat untuk tetap waspada dengan taktik seperti meninggalkan rumah dan bersembunyi di balik gundukan padi demi menghindari kejaran Belanda.

Setelah masa penjajahan, Desa Tempel kembali menghadapi tantangan baru, termasuk konflik DI/TII dan tipu daya Partai Komunis Indonesia (PKI). Masyarakat yang tergiur janji pembagian tanah akhirnya tanpa sadar menjadi bagian dari PKI karena tandatangan mereka dimanipulasi sebagai bukti dukungan terhadap pergerakan tersebut.

Sosok Jawara dan Misteri Desa Tempel

Desa Tempel juga melahirkan kisah para jawara yang melegenda. Salah satunya adalah Banil, seorang pencuri berhati dermawan yang mencuri hanya untuk membantu masyarakat miskin.

Namun, desa ini juga menjadi tempat jatuhnya Warta, seorang perampok sakti yang akhirnya kalah di tangan para jawara Tempel melalui siasat menggunakan tanah basah dari lubang kepiting sawah.

Lokasi penangkapan Warta, yang kini dikenal sebagai Blok Gejud, memiliki nuansa mistis. Nama Gejud konon berasal dari bahasa Belanda Goedjud, yang berarti “selamat”. Hingga kini, tempat itu sering digunakan untuk bersemedi, terlihat dari sisa-sisa sesajen yang ada di bawah pohon besar di sana.

Pemekaran Desa Tempel

Awalnya, Desa Tempel hanya terdiri dari satu wilayah. Namun, pada tahun 1983, desa ini mengalami pemekaran menjadi dua: Tempel (disebut juga Tempel Wetan) dan Tempel Kulon. Nama “Tempel” tetap digunakan untuk desa induk karena balai desa berada di sisi timur sungai.

Wilayah Tempel Kulon

  • Blok Asem
  • Blok Tower
  • Blok Cibereng Cilik
  • Blok Sana

Wilayah Tempel Wetan (Desa Tempel)

  • Blok Karangsari
  • Blok Sukaraja
  • Blok Bojong
  • Blok Karang Anyar
  • Blok Limbangan

Dua Versi Legenda Desa Tempel

1. Versi Pertama

Legenda Tempel bermula dari kedatangan Jaka Srukun, seorang putra Talaga yang sakti dan menentang kolonial VOC. Jaka Srukun tinggal di pedukuhan ini atas perlindungan Ki Buyut Jatem.

Karena merasa nyaman atau nempel, ia memilih menetap dan bercocok tanam di wilayah ini, yang kemudian saat ini terkenal sebagai Desa Tempel. Makam Jaka Srukun kini berada di pemakaman Kajongan.

2. Versi Kedua

Legenda lainnya menceritakan seorang pendekar sakti yang belum memeluk agama Islam. Pendekar ini bertarung dengan Ki Cakrabuana, penyebar agama Islam di wilayah Cirebon.

Setelah kalah, ia berpindah ke berbagai wilayah hingga tiba di sebuah tempat di mana ia merasa betah. Karena merasa “nempel” atau nyaman, ia menetap dan tempat tersebut kemudian disebut Tempel.

Jejak Sejarah dan Budaya

Berdasarkan Babad Dermayu II, wilayah Tempel menjadi lokasi penting dalam perjuangan pasukan Bagus Rangin melawan penjajahan Belanda.

Selain itu, desa ini menyimpan berbagai situs bersejarah seperti pemakaman Kajongan, yang menjadi saksi perjalanan sejarah panjang Desa Tempel.

BACA JUGA: Wujudkan Desa Siap Siaga, Bupati Indramayu Dianugerahi BNPT Award

Saat ini Desa Tempel Kulon tak hanya menyimpan kisah masa lalu, tetapi juga menjadi cerminan perjuangan masyarakatnya yang penuh liku. Dari legenda hingga kenyataan, desa ini terus hidup dalam narasi sejarah Indramayu yang kaya akan nilai budaya dan perjuangan.

 

(Virdiya/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Kabupaten Bandung Barat ganti nama
Bandung Barat Terkesan Cuma Nama Arah Mata Angin, Perlukah Diganti?
produksi gabah subang
Subang Lampaui Target Produksi Gabah, Rekor Tertinggi se-Jabar
Dampak Positif dan Negatif AI
Mark Zuckerberg Rekrut Jenius AI Dunia dengan Gaji Rp13 Miliar per Bulan
Sadar Pajak
Sadar Pajak, Bukti Cinta Pada Bangsa dan Negara
Karawang Desa
Pemkab Karawang Wajibkan Transaksi Nontunai di Desa
Berita Lainnya

1

Sinergi Kampus dan Alumni, UIN Bandung Siap Dorong Lulusan Tembus Dunia Kerja Internasional

2

Gunung Semeru Erupsi Tinggi Kolom Abu Capai 1.000 Meter, Tidak Beraktivitas di Sektor Tenggara Besuk Kobokan

3

Penggalian Kabel Bawah Tanah di Bandung Kini Pakai Teknologi Canggih, Jalan Mulus Tanpa Macet

4

Tata Cara Memilih Pemain Untuk Mengisi Skuat Liga Indonesia All Star di Piala Presiden 2025

5

Pemkot Bandung Belum Beri Penjelasan Terkait Jual Beli Kursi SPMB, Masih Tunggu APH
Headline
Kemenaker Minta Pekerja Bersabar, BSU Rp 600.000 Segera Cair?
Kemenaker Minta Pekerja Bersabar, BSU Rp 600.000 Segera Cair?
Di Tengah Ketegangan dengan Israel Iran Diguncang Gempa 5,2 Magnitudo
Di Tengah Ketegangan dengan Israel, Iran Diguncang Gempa 5,2 Magnitudo
Sampah Monju - Instagram Sekda Jabar Herman Suryatman jpg
Tumpukan Sampah dan Bau Busuk 'Hiasi' Area Monju, Sekda Jabar Panik: "Era pisan!"
Tiga TPA Resmi Diduga Lakukan Pelanggaran, KLH Lakukan Penyidikan
Tiga TPA Diduga Lakukan Pelanggaran, KLH Lakukan Penyidikan

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.