BANDUNG TM.ID: Ketahui sejarah inses yang dikenal sebagai perkawinan sedarah.
Dalam praktiknya inses adalah menikahi atau melakukan hubungan badan dengan saudara kandung, orang tua atau anak, yang mempunyai hubungan darah.
Merangkum dari berbagai sumber dan menelusuri kembali ke zaman kuno di berbagai peradaban.
Beberapa peradaban seperti dalam mitologi Yunani kuno, terdapat contoh-contoh inses seperti perkawinan antara saudara
kandung seperti Zeus dan Hera, serta antara anak-anak mereka . Adapun Dalam mitologi Mesir kuno, di mana raja dan ratu
menikahi saudara kandung mereka sendiri untuk menjaga keturunan kerajaan yang murni.
Inses seringkali dianggap sebagai praktik yang berhubungan dengan keberuntungan atau ketuhanan
Dalam kebudayaan Mesir Kuno, inses dianggap sebagai cara untuk mempertahankan keturunan dewa dan meningkatkan status keluarga. Di sisi lain,
sedangkan dalam masyarakat Persia kuno, inses dianggap sebagai pelanggaran norma sosial dan etika yang ketat.
Pandangan dan sikap terhadap inses berubah secara signifikan di berbagai budaya,Banyak masyarakat
modern menganggap inses sebagai tabu dan melarangnya secara hukum.
Selain itu inses memiliki konsekuensi negatif yang signifikan, terutama dalam hal kesehatan dan genetika.
Risiko kelainan genetik dan cacat bawaan lebih tinggi pada keturunan dari perkawinan sedarah.
Praktik inses kini semakin terpinggirkan dan dianggap
tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial dan etika yang berlaku.
Kesimpulannya, sejarah inses mencerminkan
keberagaman pandangan dan sikap terhadap praktik ini di berbagai budaya.
Kini,Masyarakat modern lebih mengutamakan kesehatan dan kesejahteraan generasi mendatang,
sehingga inses dianggap sebagai pelanggaran etika dan norma sosial yang tidak dapat diterima.