Mengenal Tradisi Unik yang Hanya Ada di Indonesia

Tradisi Unik
(Pinterest)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan beragam etnis, suku, dan kepercayaan, memiliki tradisi budaya yang kaya dan unik.

Dari ujung barat hingga ujung timur, tradisi-tradisi turun temurun masih terjaga dan hidup berdampingan dengan masyarakat modern.

Berikut beberapa tradisi unik yang hanya bisa ditemukan di Indonesia:

1. Ritual Tiwah (Kalimantan Tengah)

Suku Dayak di Kalimantan Tengah memiliki tradisi unik untuk menghantarkan tulang orang yang sudah meninggal ke sebuah rumah khusus bernama Sandung. Ritual Tiwah ini bertujuan untuk meluruskan perjalanan arwah menuju surga dan melepaskan kesialan bagi keluarga yang ditinggalkan.

2. Tradisi Potong Jari (Papua)

Tradisi ekstrem ini dilakukan oleh suku Dani untuk menunjukkan kesedihan atas kepergian anggota keluarga. Jari bagi suku Dani memiliki makna mendalam, melambangkan kerukunan, kebersatuan, dan kekuatan.

3. Gigi Runcing Suku Mentawai (Kalimantan)

Bagi suku Mentawai, wanita yang cantik harus memiliki tiga ciri khas: telinga panjang, tubuh bertato, dan gigi runcing. Meruncingkan gigi dapat menambah kecantikan sang wanita.

4. Kebo-keboan (Banyuwangi)

Ritual tahunan ini adanya setiap tanggal 10 Suro di Banyuwangi. Beberapa laki-laki berdandan menjadi kerbau dan membajak sawah, kemudian diarak mengelilingi desa. Ritual ini bertujuan untuk meminta hujan di musim kemarau.

5. Tradisi Adu Betis (Sulawesi Selatan)

Di Dusun Paroto, Sulawesi Selatan, tradisi adu betis sebagai bentuk syukur atas panen. Para pemuda menunjukkan kekuatan mereka dalam permainan Malanca untuk mengikuti tradisi ini.

6. Tradisi Pemakaman Suku Minahasa (Sulawesi Utara)

Suku Minahasa memiliki ritual pemakaman unik dengan posisi jenazah duduk sambil memeluk kaki, bukan dalam posisi tidur. Tradisi ini melambangkan keadaan suci dan membawa kebaikan.

7. Tabuik (Sumatera Barat)

Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat di Pantai Barat Sumatera Barat setiap hari Asyura. Upacara Tabuik menjadi simbol dan bentuk ekspresi rasa duka dan hormat terhadap cucu Nabi Muhammad SAW.

8. Dugderan (Semarang)

Tradisi ini menandai datangnya bulan puasa di Semarang. Ciri khasnya adalah arak-arakan Warak Ngendok, makhluk rekaan berkepala naga dan bertubuh kambing.

9. Bakar Tongkang (Riau)

Etnis Tionghoa di Bagansiapiapi, Riau, mengadakan ritual Bakar Tongkang setiap bulan Juli. Ritual ini bertujuan untuk memperingati dewa laut dan bertekad untuk tidak kembali ke tempat asal.

10. Batombe (Sumatera Barat)

Tradisi berpantun ini awalnya dilakukan ketika membangun rumah gadang. Batombe bertujuan menghibur pekerja dan mengharuskan pemainnya untuk menari.

11. Brobosan (Jawa)

Tradisi ini berlangsung saat upacara kematian. Keluarga terdekat menerobos sebelum jenazah ke kuburan, sebagai bentuk penghormatan terakhir dan untuk melupakan kesedihan.

12. Tatung (Singkawang)

Acara ini berlangsung di Singkawang menjelang Cap Go Meh. Para Tatung, yang kebal terhadap benda tajam, melakukan peragaan debus selama parade.

13. Pasola (Nusa Tenggara Timur)

Tradisi tahunan ini berasal dari Sumba Barat sebagai puncak acara Pesta Adat Nyale. Dua “ksatria Sumba” menunggangi kuda dan menyerang satu sama lain menggunakan tongkat kayu. Darah yang jatuh di arena membuat tanah subur.

14. Seba (Banten)

Suku Baduy melakukan tradisi Seba dengan memberikan hasil panen kepada Bupati Lebak dan Gubernur Banten sebagai bentuk ungkapan syukur dan menjaga persaudaraan.

15. Ma’nene (Toraja, Sulawesi Selatan)

Ritual unik ini dengan mengeluarkan jasad anggota keluarga dari pemakaman, membersihkannya, dan mengganti pakaiannya. Ritual ini ada setiap tiga tahun sekali untuk menjaga hubungan dengan anggota keluarga yang sudah meninggal.

BACA JUGA : 6 Jenis Kekayaan Alat Musik Tradisional Sulawesi

16. Mekare-kare (Bali)

Tradisi ini dilakukan oleh para lelaki di Desa Tenganan Pegringsingan sebagai persembahan bagi Dewa Indra. Mereka melakukan pertunjukan perang menggunakan daun pandan berduri.

17. Bau Nyale (Nusa Tenggara Barat)

Tradisi menangkap cacing laut warna-warni ini setiap tanggal 20 bulan ke-10 berdasarkan penanggalan masyarakat Sasak. Nyale sebagai jelmaan Putri Mandalika.

18. Grebeg Syawal (Yogyakarta)

Tradisi ini ada setiap 1 Syawal sebagai wujud syukur Sultan atas hadirnya Hari Raya Idul Fitri. Acara ini berlangsung dengan mengarak Gunungan Kakung dan Gunungan Putri yang berisi sayuran dan hasil bumi.

Tradisi-tradisi ini menunjukkan kekayaan budaya Indonesia dan menjadi bukti bahwa nilai-nilai luhur leluhur masih terjaga hingga saat ini.

 

(Hafidah Rismayanti/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
daftar pekerja PPSU-1
Lebihi Batas Kuota, Pendaftar PPSU DKI Tembus 7.000 Orang!
Luncurkan Transjabodetabek, Pramono Ingin Masyarakat Gunakan Layanan Transportasi Umum
Luncurkan Transjabodetabek, Pramono Ingin Masyarakat Gunakan Layanan Transportasi Umum
Ditaksir Butuh Rp 400 T, Sri Mulyani Beberkan 3 Skenario Pendanaan Koperasi Desa
Ditaksir Butuh Rp 400 T, Sri Mulyani Beberkan 3 Skenario Pendanaan Koperasi Desa
CHERY HIMLA
Triton-Hilux Jangan Lari, Chery Punya Himla untuk Bentrok di Pasar Double Cabin!
ASN hilang di merbabu
ASN Temanggung yang Hilang di Merbabu Ditemukan Meninggal
Berita Lainnya

1

Bupati Cirebon Luncurkan Program 'DAKOCAN'

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Gedung BPJS Kesehatan Cempaka Putih Jakarta Pusat Kebakaran, 19 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Pemain yang Diincar dalam Tim Prabowo
Headline
Aleix Espargaro
Kembali ke Lintasan MotoGP Sebagai Wildcard Honda, Aleix Espargaro Mengaku Gugup
Gempa Bumi Guncang Cilacap Jateng
Gempa Bumi M 3,4 Guncang Cilacap Jateng
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia 18 April 2025
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia 25 April 2025
Inter
Kondisi Inter Memburuk, Jalan Barcelona Menuju Final Kian Terbuka

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.