BANDUNG,TM.ID: Serial Gadis Kretek yang tayang di Netflix pada 2 November lalu mengundang perbincangan hangat. Dibintangi oleh sejumlah aktris dan aktor ternama, serial gadis kretek ini tidak hanya menarik perhatian melalui alur cerita yang kuat, tetapi juga karena sentuhan adat Jawa yang kental.
Salah satu adegan menarik dalam serial Gadis Kretek ini adalah tradisi Sembogo. Tradisi tersebut yakni meniup asap rokok ke wajah pengantin. Melansir berbagai sumber ini penjelasan mengenai tradisi berikut!
1. Tradisi Sembogo
Tradisi Sembogo adalah praktik pernikahan yang umum di daerah Jawa, khususnya Temanggung, Jawa Tengah. Umumnya perias lakukan kepada pengantin, tradisi ini menciptakan momen khusus dalam pernikahan. Dalam Gadis Kretek, kita melihat adegan meniupkan asap rokok ke wajah pengantin sebagai bagian dari tradisi ini.
Tradisi Sembogo terkenal sebagai ‘merangkul cengkir gading,’ membawa makna mendalam dalam konteks pernikahan. Dilakukan oleh perias atau kerabat yang telah dipercaya, tradisi ini bertujuan untuk ‘memecah tejo’ atau membuka aura si pengantin.
Hanya perias ahli yang sering disebut sebagai ‘dukun manten,’ yang dapat melaksanakan ritual ini. Mereka tidak hanya dituntut untuk merias sesuai warisan leluhur, tetapi juga berpuasa dan menyiapkan sesaji.
2. Makna Meniup Asap Rokok ke Wajah Pengantin
Dalam adegan Sembogo, asap rokok di tiupkan ke wajah pengantin sehingga menciptakan momen dramatis. Namun, tindakan ini tidak semata-mata untuk dramatisasi semata. Saat prosesi berlangsung bukan hanya asap rokok perias atau kerabat tiup, tetapi juga membacakan doa atau mantra. Ini sebagai langkah untuk memancarkan cahaya atau aura kecantikan pada pengantin.
Meniupkan asap rokok ke wajah pengantin bukan hanya simbol kecantikan, tetapi juga ucapan selamat dan doa agar pengantin memperoleh kehidupan yang bahagia. Ini juga merupakan bentuk penerimaan pengantin baru dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
BACA JUGA: Menilik Pasar Kayu Muntilan, Tempat Lokasi Syuting Serial Gadis Kretek
3. Menonton Serial Ini
Gadis Kretek, dengan latar tahun 1960-an, tidak hanya memberikan cerita menarik tetapi juga pengalaman visual yang luar biasa. Serial ini memiliki kualitas sekelas film internasional, dari plot cerita hingga sinematografi.
Serial ini berhasil membawa atmosfer tahun 1960-an dengan sangat baik. Suasana kota, pabrik rokok kretek, hingga busana para pemainnya di presentasikan dengan sangat detail. Sinematografi yang apik membawa kita langsung merasakan vibes zaman dulu.
(Kaje/Usk)