BANDUNG,TM.ID: Ketegangan antara Israel dan Hamas memunculkan keresahan di kalangan pengguna media sosial. Banyak yang merasa pembatasan terhadap akun atau konten yang mendukung Palestina semakin meningkat. Dengan hadirnya aplikasi Redz, sebuah pesaing baru bagi TikTok, mengubah paradigma ini.
Meluncur pada Selasa (26/12/2023), aplikasi Redz telah menjadi perbincangan di dunia maya. Tidak butuh waktu lama bagi platform video vertikal ini untuk meraih lebih dari 100 ribu unduhan di Play Store, sementara di App Store, aplikasi ini meraih rating sempurna.
Mengenal Redz
Meskipun tampilan aplikasi Redz hampir mirip dengan TikTok, fokus utamanya membuatnya berbeda. Aplikasi ini berfungsi untuk mengeksplorasi konten berdasarkan lokasi geografis. Pengguna dapat menjelajahi video berdasarkan lokasi saat ini atau tempat yang diinginkan di seluruh dunia.
Keunikannya tidak hanya sampai di sana. Platform ini memberikan kebebasan penuh kepada penggunanya untuk menyuarakan dukungan kepada Palestina. Inisiatif ini membuat aplikasi Redz menerima sambutan luar biasa dari masyarakat.
BACA JUGA: Rekomendasi Aplikasi Cek Kemacetan Lalu Lintas, Efektif Untuk Perjalanan!
Tantangan
Homyt yang merupakan perusahaan di balik aplikasi Redz, merasakan antusiasme luar biasa dari masyarakat. Meskipun meluncur belum lama, jumlah unduhan yang signifikan membuat aplikasi ini mengalami kendala akses. Tim Redz segera merespons dengan meningkatkan kapasitas server untuk mengatasi lonjakan pengguna.
“Tim kami bekerja keras untuk meningkatkan kapasitas server kami untuk mengakomodasi Anda dan semua pengguna kami yang berharga. Jika Anda mengalami kesulitan mengakses aplikasi, kemungkinan besar hal tersebut disebabkan oleh peningkatan lalu lintas.” Tulis Homyt di PlayStore.
Didirikan oleh Saed Zeedat pada tahun 2014, perusahaan Homyt ini telah mengelola berbagai aplikasi. Selain aplikasi Redz, Homyt juga merilis aplikasi bertemu orang baru dengan nama Momyt Meet. Identitas Palestina Homyt menjadi elemen penting yang memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang mencari platform media sosial yang mengakomodasi dukungan kepada Palestina.
(Kaje/Usk)