BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Agus Setiawan, mendadak viral usai hadir dalam audiensi dengan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) di Senayan, Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Kehadiran Agus Setiawan menuai sorotan publik hingga menimbulkan perdebatan di kalangan mahasiswa UI sendiri.
Dalam kesempatan itu, Agus menyampaikan sejumlah tuntutan mahasiswa dan rakyat yang telah menggelar demonstrasi sejak Agustus hingga awal September.
Salah satu poin utama yang ia tekankan adalah mendesak DPR membentuk satgas independen untuk menyelidiki tudingan dugaan makar yang sempat disampaikan Presiden Prabowo Subianto terhadap para demonstran.
Sikap ini berbeda dari paket 17+8 Tuntutan Rakyat yang selama ini diusung dalam aksi massa.
Siapa Agus Setiawan?
Nama BEM UI Agus merujuk pada Agus Setiawan, mahasiswa tingkat akhir Ilmu Politik UI yang kini menjabat sebagai Ketua BEM UI periode 2025. Agus terpilih bersama wakilnya, Bintang Maranatha Utama, dalam Pemira UI 2024 pada 31 Desember tahun lalu.
Agus dikenal aktif dalam berbagai organisasi kampus. Ia pernah menjadi Staf Departemen Pengabdian Masyarakat (2022) di BEM UI, Vice Project Officer Gerakan UI Mengajar, Wakil Direktur Departemen Sosial Masyarakat Forum Studi Islam FISIP UI, hingga Ketua Komisi Sosial Politik di Dewan Perwakilan Mahasiswa FISIP UI. Di luar kampus, Agus juga sempat mengikuti magang advokasi di YUAB – Bicara Udara dan bergabung dengan HIPMI PT UI.
Selain itu, Agus pernah menjadi peserta program Young Leaders for Indonesia (YLI) National Wave 16 yang diselenggarakan McKinsey & Company, sebuah program pengembangan kepemimpinan tingkat nasional.
Baca Juga:
Aliansi Buruh Demo di Patung Kuda Hari Ini, Gebrak Usung 5 Tuntutan Prioritas!
BEM SI Gelar Demo “Selamatkan Indonesia” di DPR, Usung 17+8 Tuntutan Rakyat!
Dualisme BEM UI dan Kontroversi
Kehadiran Agus di DPR memunculkan kontroversi lantaran terjadi dualisme kepemimpinan di UI. Sejak Pemira UI 2024, mahasiswa terbagi menjadi dua kubu: BEM UI Ungu yang dipimpin Agus Setiawan, dan BEM UI Kuning yang dipimpin Zayyid Sulthan.
Sebagian mahasiswa menilai kemenangan Agus dan Bintang tidak valid karena dugaan kecurangan saat voting. Hal inilah yang membuat sebagian elemen UI menolak mengakui kepemimpinan BEM UI Agus.
Ketua BEM FH UI, Muhammad Fawwaz Farhan Farabi, melalui akun X pribadinya, menyebut bahwa mayoritas BEM se-UI sebenarnya sepakat untuk tidak menghadiri audiensi DPR. Mereka menganggap undangan itu sekadar upaya pencitraan lembaga legislatif.
“BEM se-UI sepakat untuk tidak menghadiri audiensi DPR hari ini karena stance kami adalah tidak memercayai sistem dan lembaga DPR saat ini,” tulis Fawwaz.
Ia menuding kehadiran Agus sebagai bentuk pengkhianatan terhadap perjuangan mahasiswa.
“Lalu tiba-tiba muncul oknum bernama AGUS SETIAWAN yang hadir mewakili IKM UI. Lu bener-bener ngekhianatin pergerakan UI, bang,” ujar Fawwaz.
(Hafidah Rismayanti/_Usk)