BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Hari Tiroid Sedunia, atau yang dikenal sebagai World Thyroid Day, diperingati setiap tanggal 25 Mei. Peringatan ini untuk para pasien tiroid yang sedang berjuang melawan penyakit ini.
European Thyroid Association (ETA), atau Asosiasi Tiroid Eropa, memainkan peran penting dalam pembentukannya. ETA berdiri di Roma, Italia pada 25 Mei 1965, sebagai sebuah organisasi ilmiah. Tujuannya untuk mempromosikan penelitian klinis serta meningkatkan standar pemahaman dan praktik klinis terkait penyakit tiroid.
Pada tahun 2007, anggota Federasi Tiroid Internasional, dalam pertemuan rutin atau Annual General Meeting sebelum kongres ETA di Leipzig, Jerman, memutuskan membentuk hari nasional ini. Meskipun permohonan untuk mengakui tanggal 25 Mei sebagai Hari Tiroid Sedunia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa ditolak, Federasi Tiroid Internasional tetap melanjutkan inisiatif ini.
Pada 2008, Hari Tiroid Sedunia dirayakan untuk pertama kalinya, dan sejak itu, peringatan ini telah menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah tiroid di kalangan masyarakat global.
Tema
Setiap tahunnya, Federasi Tiroid Internasional menetapkan tema yang berbeda. Pada tahun 2024, temanya adalah “Thyroid Diseases are NCDs (non communicable disease)” atau “Penyakit Tiroid adalah PTM (penyakit tidak menular)”.
Untuk memperingatinya, Federasi Tiroid Internasional menggelar International Thyroid Awareness Week pada tanggal 25 hingga 31 Mei 2024. Melalui kegiatan ini, mereka berupaya meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya pencegahan, diagnosis dini, dan pengelolaan penyakit tiroid.
Penyakit Tiroid
Tiroid adalah kelenjar endokrin kecil yang terletak di bagian depan leher. Kelenjar ini memainkan peran penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan.
Gangguan Tiroid yang Umum
- Hipotiroidisme: Kondisi di mana kelenjar tiroid tidak menghasilkan jumlah hormon yang cukup, menyebabkan metabolisme tubuh melambat. Gejalanya termasuk kelelahan, penambahan berat badan, dan sensitivitas terhadap dingin.
- Hipertiroidisme: Kondisi di mana kelenjar tiroid menghasilkan hormon dalam jumlah berlebihan, menyebabkan metabolisme tubuh meningkat. Gejala hipertiroidisme meliputi penurunan berat badan, detak jantung cepat, dan kecemasan.
- Nodul Tiroid: Benjolan padat yang terbentuk di kelenjar. Meskipun sebagian besar nodul bersifat jinak, beberapa dapat menjadi ganas.
- Penyakit Gondok: Pembesaran kelenjar tiroid, yang dapat menyebabkan benjolan di leher. Gejala penyakit gondok meliputi kesulitan menelan dan sensasi tertekan di leher.
- Tiroiditis: Peradangan kelenjar tiroid terjadi karena infeksi atau gangguan autoimun. Tiroiditis Hashimoto adalah contoh umum dari penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid.
- Kanker Tiroid: Pertumbuhan sel-sel ganas di kelenjar tiroid. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk meningkatkan prognosis.
BACA JUGA: Hari Waisak 2024, Kemenkumham Beri Remisi Khusus untuk Narapidana
Gejala penyakit ini bervariasi tergantung pada jenis gangguan tiroid yang seseorang alami. Namun, beberapa gejala umum termasuk perubahan berat badan, perubahan suasana hati, kelelahan, dan gangguan pada siklus menstruasi.
(Kaje/Budis)