JAKARTA,TM.ID: Peningkatan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam real count menuai sorotan pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggu, Jamaluddin Ritonga.
Partai yang dinakhodai anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep tersebut berhasil memperoleh angka 3,09 Persen atau 2.363.960 suara, per Jumat (1/3/2024) pukul 22.00 WIB.
“Kenaikan itu mengejutkan karena hasil quick count dari semua lembaga survei menempatkan suara PSI kurang dari 3 persen. Karena itu, semua lembaga memprediksi PSI tidak masuk Senayan,” kata Jamiluddin dalam keterangannya, Sabtu (2/3/2024).
BACA JUGA: Real Count KPU Terbaru 63.89% Persen: PDIP Teratas, Golkar dan Gerindra Menyusul
Sontak, perolehan suara itu menimbulkan pertanyaan, lantaran terjadi dalam dua jam suara PSI bertambah 19,5 ribu dari 110 TPS.
“Selain itu, rumor adanya operasi senyap yang akan meloloskan partai politik tertentu ke Senayan juga patut diantisipasi. Setidaknya kenaikan signifikan itu harus ditelusuri apakah terkait dengan adanya operasi senyap tersebut,” kata Jamaluddin.
Oleh sebabnya, Jamaluddin mendesak kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) agar melakukan investigasi atas dugaan itu.
“Sebab, kalau ada operasi senyap, hal itu sangat mencederai demokrasi. Mereka sudah menghianati suara rakyat dengan mengalihkan ke partai yang tidak berhak,” ujar Jamaluddin.
“Jadi, kalau KPU dan Bawaslu tidak dapat menjelaskan dan mengatasi hal itu, maka wajar kalau anak bangsa akan mempertanyakan legitimasi hasil Pileg dan Pilpres. Karena itu, KPU dan Bawaslu sebaiknya dibubarkan saja,” sambungnya.
Jika melihat sebelumnya, dari hasil quick count, PSI hanya mendapat suara kurang dari ambang batas yang ditentukan yaitu 4 persen. Angka itu berpotensi PSI tidak lolos ke Senayan.
Namun, menjadi berbanding jauh, berlandas pada Real Count Pemilu Legislatif (Pileg) Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga kini, Jumat (1/3/2024) suara PSI melesat sampai ke 3 persen.
(Saepul/Aak)