JAKARTA, TM.ID: Eggi Sudjana menyebut, aksi serikat buruh dan pekerja pada momentum hari buruh atau May Day 2023 di depan Gedung DPR bukan berlandaskan dari Partai Buruh.
Eggi menekankan, esensi May Day 2023 ini datang untuk menyuarakan aspirasi buruh yang sesungguhnya.
Eggi menegaskan, para buruh dan pekerja yang datang di depan Gedung DPR dipastikan tak ada hubungan dengan partai politik itu.
BACA JUGA: May Day 2023, jadi Kesempatan Jokowi Perluas Lapangan Kerja!
“Hari ini kami ini berkumpul merupakan serikat buruh bukan partai buruh. Bukan Partai Buruh tapi serikat buruh. Kami di sini sekitar ada 30 serikat buruh, menyuarakan aspirasi buruh, tidak mendukung Partai Buruh,” kata Eggi Sudjana di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2023).
Dirinya meminta kepada Serikat Buruh untuk menyamakan perseps, kesadaran hingga dalam menjalankan aksi May Day 2023.
“Persepsi kita tiap tahun May Day hanya seremonial dan tidak paham persepsi apa yang harus dibangun. May Day sekarang merupakan perubahan mendasarnya adalah kaitan kepada nasib buruh,” kata Eggi.
Sebelumnya, aksi yang dilakukan Serikat Buruh ini mengintari komplek Parlemen DPR/MPR. Massa juga sempat berhenti di belakang gerbang parlemen untuk menunjukkan lagu khusus yang dikumandangkan.
Lagu itu adalah Wakil Rakyat ciptaan dari musisi Iwan Fals dan mengheningkan cipta. “2 lagu itu sengaja diputar di sini (Depan Gedung DPR) untuk mengetuk hati para anggota DPR yang sudah mati,” kata seorang orator berteriak dari mobil komando.
“Kami sering kali melakukam demo, tapi tak pernah digubris,” sambungnya.
Dari pantauan sekitar pukul 13.30 WIB para buruh yang tergabung kompak berjalan kaki menuju kawasan Senayan. Dipimpin oleh mobil komando, nyanyian perjuangan digaungkan para buruh.
“Hati nurani anggota DPR telah mati. Kita sering kali melakukan aksi. Mereka tak pernah mendengar suara kita,” kata orator di mobil komando.
(Saepul/Dist)