BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID – Masalah keuangan yang dialami Universitas Bandung tak hanya berimbas pada dosen dan staf yang tak menerima gaji sejak Juni 2024 lalu, namun nasib studi mahasiswanya pun ikut terancam.
Pembelajaran mereka terganggu, semisal jadi ada sejumlah mata kuliah yang digelar secara daring, mata kuliah praktik berkurang, molornya Ujian Tengah Semester (UTS), kejelasan soal jadwal Praktik Kerja Lapangan (PKL), hingga ada mata kuliah yang sempat sepenuhnya terbengkalai.
Di tengah kondisi tersebut, Wakil Ketua Senat Universitas Bandung, Puspa mengatakan, sebagian dari mahasiswa telah banyak yang pindah.
Namun langkah tersebut tak bisa dilakukan siapa saja. Alasan mereka yang masih bertahan, kata Puspa terkendala dengan biaya.
“Ada banyak dari angkatan saya juga, dari kelas lain sudah ada beberapa yang pindah karena masalah di kampus tidak ada kepastian,,” kata Puspa di Universitas Bandung, Senin (6/1/2025).
Puspa mengaku, para mahasiswa kebanyakan ingin pindah dari kampus Universitas Bandung tersebut karena melihat kondisi kampus yang saat ini mengalami permasalahan.
“Kita juga banyak yang ingin pindah karena sudah tidak tahan dengan kondisi kampus saat ini tapi ada yang terkendala biaya juga, jadi mau tidak mau harus tetap menunggu keputusan dari pihak yayasan,” ucapnya.
BACA JUGA: Hasil Audiensi Universitas Bandung, Orang Tua Mahasiswa Bakal Geruduk Rumah Ketua Yayasan
Mahasiswi yang saat ini duduk di semester 5 itu mengatakan para mahasiswa ingin kepastian terkait nasib studinya. Terlebih bagi mahasiswa D3 seperti dirinya yang memasuki semester akhir.
“Supaya kami dapat kejelasan melanjutkan perkuliahan kita, masa depan kita. Kami tidak mau terlambat lulusnya, karena kalau tidak ada kejelasan akan buang-buang waktu, tenaga, dan juga uang,” ujarnya
Namun, karena pihak Yayasan Bina Administrasi (YBA), selaku pengelola kampus tak hadir dalam audiensi yang digelar hari ini, (6/1/2025), Puspa dan yang lain belum mendapat kejelasan terkait nasib studinya.
“Jadi harusnya itu audiensi sekarang kami bertemu dengan yayasan, tapi yayasan tidak hadir,” katanya
Mengenai ketidakhadiran pihak yayasan, Staff Operator Administrasi Universitas Bandung Riki Hardiansyah mengatakan, pihak kampus hanya dapat surat pengunduran audiensi dari YBA ke tanggal 10 Januari yang diberikan secara mendadak.
“Enggak ada alasan. Ini juga kan suratnya juga kan mendadak ke kitanya. Makanya tadi pun dari pihak Polsek mereka pun kaget gitu. Karena suratnya juga mendadak, tanggal 10 hari Jumat, audiensi lagi nanti ke sini lagi” katanya
(Rizky Iman/Budis)