JAKARTA,TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, nilai ekspor Indonesia diprediksi dapat mencapai US$ 70 miliar atau Rp1.140 triliun (asumsi kurs Rp16.295 per US$) pada tahun 20230 dari proyek ‘kesayangan ‘Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) alias hilirsasi nikel.
Luhut menjelaskan, tren nilai eskpor nikel RI diperkirakan akan semakin meningkat tiap tahunnya, terutama dengan pengelolahan nikel lebih lanjut, hingga hilirisasi sampai menghasilkan prekursor katoda.
Luhut menyebutkan, pada 2023 lalu, nilai ekspor nikel RI mencapai US$ 40 miliar.
“Tahun lalu kita ekspor hampir US$ 40 billion, tahun 2030 dengan turuannya (nikel) sampai pada precursor cathode, semua itu mobil listrik kita akan bisa ekspor US$70 billion,” kata Luhut dikutip Kamis (13/6/2024).
Luhut menegaskan, Indonesia akan terus mendapatkan nilai tambah dari proses hilirisasi, khususnya pada komoditas nikel di dalam negeri. Hal ini dibuktikan dengan hasil ekspor nikel mentah berbentuk bijih hanya US$ 4 miliar sebelum akhirnya pemerintah menghentikan eskpor bijih mineral sejak 2020.
“Jadi pertumbuhan hilirisasi sumber daya alam harus lanjut dan ini contoh hilirisasi penting.Angka ini menunjukkan dulu kita ekspor nikel ore hanya US$ 2 miliar,” ungkapnya.
BACA JUGA: Kadin Sebut Cadangan Nikel Indonesia Lebih Kecil daripada Batu BaraLebih lanjut, Luhut sampaikan Indonesia akan mengarah pada hilirisasi komoditas rumput laut yang dinilai akan memberikan keuntungan yang lebih besar lagi bagi Indonesia.
“Kita belum bicara tadi mengenai seaweed seawedd ini jadi negara terbesar di dunia sampai seperti nikel, nikel ore,” pungkasnya.
(Agus Irawan/Usk)