Luhut Ungkap Baterai Nikel Bisa Tersisihkan karena Faktor ini

Penulis: Saepul

baterai nikel (2)
Foto (Instagram/@luhut.pandjaitan)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investigasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, jika nilai jual baterai nikel tinggi akan berdampak pada perekonomian.

Pasalnya, kondisi tersebut dapat mempengaruhi negara lain yang berinvestasi ke sumber daya lain untuk mengembangkan teknologi seperti baterai cobalt.

“Kalau harga nikel terlalu tinggi sangat berbahaya. Kita belajar dari kasus cobalt tiga tahun lalu di mana harganya terlalu tinggi. Sehingga orang mencari bentuk baterai lain,” kata Luhut dalam unggahan video Instagram @luhut.pandjaitan.

BACA JUGA: Pertimbangan BYD Tidak Memilih Baterai Nikel Condong ke LFP

“Ini salah satu pemicu lahirnya lithium ferro phosphate (LFP). Jadi jika kita bikin harga itu (nikel) ketinggian orang akan cari alternatif lain. Perkembangan teknologi itu sangat cepat,” sambung Luhut.

Pernyataan itu dikeluarkan Luhut untuk menanggapi Co-captain tim nasional pemenangan calon presiden dan wakil presiden RI nomor urut 1, Tom Lembong.

Menurut Tom, turunya harga nikel lantaran program hilirisasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang drastis, membuat pasokan nikel melimpah di dunia.

Adapun kontrak harga nikel tiga bulan senilai 16.036 dollar AS per ton, terendah sejak April 2021. Padahal Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia.

“Tom harus mengerti hal ini. Jangan membodohi,” kata Luhut.

Menurut Luhut, bahan baku baterai EV dari nikel masih terbuka sangat lebar. Walau sekalipun bersaing dengan baterai LFP.

“Lithium battery itu bisa recycling, sedangkan tadi yang LFP itu tidak bisa recycling sampai hari ini, tetapi sekali lagi teknologi itu terus berkembang,” ucap Luhut. “Kita bersyukur LFP juga kita kembangkan dengan China, tadi lithium battery juga kita kembangkan dengan China maupun dengan lain-lain,” tambahnya.

 

 

(Saepul/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
China
Kalah dari Indonesia, Era Pemain Senior China di Piala Dunia Berakhir
MotoGP Thailand 2024
Drama MotoGP Aragon, Dua Saudara Berebut Tahta
Total Denda Persib di Musim Ini Mencapai Lebih Dari 1 Miliyar, Persib Minta Bantuan Bobotoh
Total Denda Persib di Musim Ini Mencapai Lebih Dari 1 Miliyar, Persib Minta Bantuan Bobotoh
Hasil Sidang Komdis PSSI: Persib dan Persija Dihukum Ratusan Juta
Hasil Sidang Komdis PSSI: Persib dan Persija Dihukum Ratusan Juta
Pengemis di Sunan Gunung Jati
Pengemis di Makam Sunan Gunung Jati Marak, DPRD Cirebon Minta Penanganan Lintas Sektor
Berita Lainnya

1

Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Unpas Raih Juara di Ajang Padjadjaran Public Relations Fair (PPRF) 2025

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Pengabdian Kepada Masyarakat – UNIBI TALK: Storytelling sebagai Cara Membentuk Personal Branding yang Autentik dan Konsisten Melalui Media Sosial Instagram

4

Update Kondisi Gunung Tangkuban Parahu, Tetap Waspada Meski Jumlah Gempa Vulkanik Alami Penurunan

5

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs China Selain Yalla Shoot
Headline
Spanyol
Menang Dramatis 5-4 atas Prancis, Spanyol Melaju ke Final UEFA Nations League 2025
Tambang Nikel Raja Ampat, KLH Temukan Pelanggaran Aturan Lingkungan
Tambang Nikel Raja Ampat, KLH Temukan Pelanggaran Aturan Lingkungan
Prabowo Laksanakan Salat Iduladha di Masjid Istiqlal
Prabowo Laksanakan Salat Iduladha di Masjid Istiqlal
Indonesia vs China
Timnas Indonesia Gilas China 1-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.