BANDUNG,TM.ID: Lokomotif CC200 Merupakan Lokomotif Diesel Pertama yang dipesan sebanyak 27 buah oleh DKA (Djawatan Kereta Api) dari pabrik General Electric (Amerika Serikat) pada tahun 1953.
Memasuki tahun 1950, lokomotif uap mulai masuk era barang antik seiring tidak lagi diproduksi oleh pembuatnya baik di Eropa maupun di Amerika.
Melansir heritage.kai, Lokomotif CC200 memiliki berat 96 ton, memiliki 3 bogie, yaitu 2 bogie penggerak dan 1 bogie idle. Dengan bermotor diesel ALCO 244E, motor diesel jenis 4 tak dan berkekuatan 1600 tenaga kuda, lokomotif ini mampu melaju hingga 100 km/jam.
Lokomotif dilengkapi dengan dua kabin masinis di kedua ujungnya agar masinis mempunyai pandangan yang lebih luas. Body CC200 memiliki tampilan streamline yang aerodinamis.
BACA JUGA: Beraktivitas di Rel Kereta Api Siap-siap Dipidana!
Awal datang ke Indonesia
Berdasarkan catatan KAI, Pada bulan September 1953, 16 buah berhasil tiba di pelabuhan Tanjung Priuk (Jakarta) dan pada tahun 1954 datang 11 buah. Pada 2 Oktober 1953. Pertamakali dilakukan uji coba oleh masinis Djoko Soejoto pada rute Manggarai – Tanah Abang.
Agar lini dapat ditangani secara detail dan baik, beberapa sarjana muda yang direkrut DKA saat itu dikirim ke pabrik General Electric di Amerika Serikat untuk menimba ilmu dan belajar mengenai lokomotif diesel selama 6 bulan.
Diawal operasionalnya
Pernah digunakan untuk menarik rangkaian kereta penumpang seperti Patas Bandung (Bandung – Jakarta), Bintang Senja (Surabaya Kota – Solo – Semarang – Jakarta), Bintang Fajar (Jakarta – Semarang – Solo – Surabaya Kota) dan Jaya (Surabaya Pasar Turi – Cepu – Semarang – Gambir).
BACA JUGA: 5 Nama Raja Nusantara yang Diabadikan dalam Nama Kereta
Tahun 1976, secara rutin menarik kereta penumpang Senja Yogya (Yogyakarta – Jakarta). Selain untuk menarik kereta penumpang, juga pernah menarik angkutan barang baja koil. Mulai tahun 1990, lokomotif hanya digunakan untuk menarik rangkaian kereta api rute jarak pendek, seperti kereta lokal rute Cirebon – Cikampek dan kereta lokal rute Cirebon – Ciledug.
Diusianya yang semakin tua, hanya tersisa 3 buah di Dipo Lokomotif Cirebon, yaitu Lokomotif CC200 08, CC200 09 dan CC200 15 dalam kondisi yang memprihatinkan.
Pada bulan Oktober 2002, lokomotif CC200 15 siap beroperasi kembali. Lokomotif CC200 15 dapat beroperasi kembali dengan mengambil komponen mesin yang masih dapat digunakan dari lokomotif CC200 08 dan CC200 09.
Lokomotif CC200 08 dan CC200 09 yang sudah tidak dapat dioperasionalkan lagi kemudian dikirim ke Balai Yasa Yogyakarta pada bulan Agustus 2007 untuk disimpan.
(Usamah)