BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pupuh Sinom merupakan salah satu bentuk puisi tradisional yang dikenal dalam budaya Sunda dan Jawa. Ketahui dalam artikel ini contoh lirik Pupuh Sinom beserta keterangan guru lagu dan guru wilangan-nya.
Pupuh ini memiliki karakteristik utama yaitu menggambarkan perasaan gembira (gumbira) dan kasih sayang (kadeudeuh).
Meskipun liriknya dapat bervariasi tergantung tema dan penulisnya, struktur pupuh ini tetap mengikuti pola guru wilangan (jumlah suku kata) dan guru lagu (vokal akhir) yang telah ditetapkan.
Ciri Khas dan Struktur
Setiap bait (pada) dalam Pupuh Sinom terdiri dari sembilan baris (padalisan). Pola guru wilangan dan guru lagu yang umum digunakan adalah:
- 8-a
- 8-i
- 8-a
- 8-i
- 7-i
- 8-u
- 7-a
- 8-i
- 12-a
Contoh dalam Karya Sastra dan Lagu
Pupuh Sinom sering ditemukan dalam karya sastra seperti Serat Wulangreh yang berisi nasihat tentang tata krama dan perilaku hidup.
Selain itu, pupuh ini juga banyak digunakan dalam lirik lagu-lagu Sunda yang bertema keceriaan, perjalanan, atau kenangan indah.
BACA JUGA
Lirik Pupuh Maskumambang, Karya Mang Koko
Bukan Sekadar Syair, Ini Makna Mendalam di Isi Lirik Pupuh Pucung Sunda
Contoh Lirik Pupuh Sinom
Di wetan fajar balebat (8-a)
Panon poe arek bijil (8-i)
Sinarna ruhay burahay (8-a)
Kingkilaban beureum kuning (8-i)
Campur wungu saeutik (7-i)
Kaselapan semu biru (8-u)
Tanda Batara Surya (7-a)
Bade lumungsur ka bumi (8-i)
Murub mubyar langit sarwa hurung herang (12-a)
Mapag balebat ti wetan (8-a)
Ngabring leumpang ngagaridig (8-i)
Barudak rek sarakola (8-a)
Kapireng pating hariring (8-i)
Paheula heula nepi (7-i)
Unggal isuk geus ngabaku (8-u)
Bari garogonjakan (7-a)
Estuning saruka ati (8-i)
Sarerea hayang geura dialajar (12-a)
Melalui pupuh ini, nilai-nilai keceriaan, semangat, dan kasih sayang dapat disampaikan dengan keindahan bahasa yang khas dan terstruktur.
(Aak)