CIREBON, TEROPONGMEDIA.ID — Keraton Kasepuhan Cirebon mencatat kenaikan signifikan jumlah pengunjung selama libur Lebaran 2025, dengan pertumbuhan mencapai 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan tersebut dipicu oleh promosi masif, perbaikan fasilitas, dan penambahan wahana baru berbasis teknologi.
Menurut Ratu Alexandra Wuryaningrat, Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan (BPKK) Cirebon, lonjakan kunjungan terlihat sejak hari kedua Lebaran.
“Rata-rata ratusan wisatawan datang setiap harinya. Ini bukti tingginya minat masyarakat terhadap wisata sejarah dan budaya,” ujar Alexandra seperti dilansir Antara, Minggu (6/4/2025).
Alexandra menjelaskan, peningkatan ini tidak lepas dari inovasi yang dilakukan pengelola, termasuk pembukaan museum berbasis kecerdasan buatan (AI) dan workshop membatik khusus selama liburan.
“Pengunjung tidak hanya menikmati arsitektur keraton, tetapi juga pengalaman interaktif,” tambahnya.
Sepanjang 2024, total kunjungan ke Keraton Kasepuhan mencapai 103.774 orang, terdiri dari wisatawan umum, pelajar/mahasiswa, dan turis asing.
Destinasi ini semakin menjadi pilihan favorit untuk edukasi sejarah, terutama di kalangan pelajar.
BACA JUGA
Petani Cirebon Catatkan Rekor, Hasilkan 38Ribu Ton Beras dalam 3 Bulan
Kilas Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon
Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan salah satu peninggalan penting masa kerajaan Islam di Jawa. Berdiri sejak abad ke-15, keraton ini awalnya bernama Keraton Pakungwati, didirikan oleh Pangeran Cakrabuwana dari Pajajaran untuk putrinya, Ratu Ayu Pakungwati.
Pada 1529 M, Pangeran Emas Muhammad Arifin (cicit Sunan Gunung Jati) membangun keraton baru di sebelah barat daya kompleks lama dan bergelar Panembahan Pakungwati I.
Setelah kebakaran Masjid Agung Sang Cipta Rasa pada 1549 M, nama Pakungwati diabadikan sebagai penghormatan.
Pada 1679 M, berdirinya Keraton Kanoman oleh Sultan Anom I memicu perubahan nama Keraton Pakungwati menjadi Keraton Kasepuhan (tempat yang lebih tua), sementara Keraton Kanoman menjadi simbol yang lebih muda.
Sebagai destinasi unggulan Cirebon, Keraton Kasepuhan terus berbenah dengan meningkatkan layanan dan fasilitas.
“Kami ingin pengunjung tidak hanya melihat sejarah, tetapi juga merasakan langsung warisan budaya, seperti lewat workshop membatik,” pungkas Alexandra.
(Aak)