BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Guru Besar tetap di bidang Optoelektroteknik Biomedik di Fakultas Teknik UI, Prof. Ir. Purnomo Sidi Priambodo, memaparkan inovasi teknologi tomografi infrared yang telah ia kembangkan, menawarkan alternatif diagnostik medis yang aman dan efisien dalam konsumsi energi.
Prof. Purnomo menyatakan teknologi pencitraan medis saat ini, seperti X-ray, CT scan, SPECT, PET, dan MRI, menggunakan energi tinggi yang bisa membahayakan kesehatan jika terjadi paparan berlebihan.
“Instrumen pencitraan medis saat ini canggih, namun mahal dan menggunakan media energi tinggi yang berpotensi membahayakan kesehatan,” kata Prof. Purnomo, mengutip laman resmi UI, Rabu (13/11/2024).
Untuk menjawab kebutuhan akan teknologi yang lebih aman, Prof. Purnomo dan timnya mengembangkan teknik tomografi infrared dengan metode invers matriks.
Teknologi ini memanfaatkan media infrared atau near-infrared (NIR) berenergi rendah, namun tetap memiliki daya tembus yang cukup untuk jaringan tubuh.
“Teknologi infrared ini tidak hanya lebih aman dibandingkan sinar-X, tapi juga memungkinkan konsumsi energi lebih rendah dan potensi biaya yang lebih ekonomis,” jelasnya.
Keunggulan lain dari teknologi ini adalah kemampuannya dalam mendekomposisi citra ke dalam lapisan-lapisan jaringan biologis yang berbeda. Sebaliknya, pencitraan dengan sinar-X menghasilkan satu citra gabungan dari berbagai lapisan jaringan.
“Dengan metode ini, dokter diharapkan dapat lebih mudah mendiagnosis penyakit yang hanya memengaruhi jaringan tertentu,” tambah Prof. Purnomo.
Inovasi ini memanfaatkan kamera infrared untuk menampilkan ketebalan tiap lapisan jaringan secara terpisah, memudahkan tenaga medis dalam menganalisis distribusi ketebalan jaringan biologis dalam suatu obyek.
Selain itu, teknologi ini didukung oleh machine learning untuk meningkatkan akurasi dalam pencitraan berbasis far-infrared. Prof. Purnomo menyebut bahwa pengembangan teknologi ini diarahkan untuk mampu melakukan dekomposisi citra 3D guna analisis medis yang lebih mendalam.
“Kami telah mengembangkan tomografi infrared yang aman, hemat energi, portabel, dan terjangkau, dengan potensi yang menjanjikan bagi masa depan diagnostik medis. Teknologi ini mengintegrasikan keahlian fotonika, pengolahan citra, machine learning, dan pengetahuan medis,” ungkap Prof. Purnomo.
BACA JUGA: Sejarah dan Jalur Masuk Universitas Indonesia (UI)
Penelitian Prof. Purnomo telah diakui di berbagai jurnal nasional dan internasional, termasuk publikasi terbarunya yang berjudul Decomposition Technique for Bio-Transmittance Imaging Based on Attenuation Coefficient Matrix Inverse (2024) dan Image Decomposition Technique Based on Near-Infrared Transmission (2022).
(Virdiya/Budis)