JAKARTA, TM.ID : Memasuki tahun 2023, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyatakan ketegasannya untuk tetap “ngegas” memberantas korupsi di Indonesia.
Firli berharap tahun 2023 ini memberikan semangat baru untuk membersihkan NKRI dari korupsi.
Semangat itu tetap digelorakan meski menjelang akhir 2022 lalu kinerja KPK yang banyak melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap terduga pelaku korupsi, mendapat kritik menohok dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.
“Dengan semangat tahun baru 2023, mari bersama berkarya untuk bangsa dan negara, mengabdi untuk negeri, membersihkan NKRI dari korupsi,” tegas Firli, Minggu (1/1/2023).
Firli mengatakan KPK tak henti untuk terus mengabdi untuk negeri agar Indonesia benar-benar bebas dari praktik-praktik korupsi.
“KPK mengabdi tak henti untuk negeri, salam antikorupsi. Selamat tahun baru, Semoga tahun 2023 kita diberikan kesehatan, keselamatan dan kesuksesan,” kata dia.
Sebelumnya, KPK telah menyampaikan kinerja dan capaian selama tahun 2022 mulai dari bidang pendidikan, pencegahan hingga penindakan.
Dalam bidang pendidikan, KPK misalnya telah melaksanakan program Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Terpadu yang diikuti oleh 20 partai politik terdiri atas 16 partai nasional dan empat partai di Aceh serta penyelenggara pemilu pusat maupun daerah.
BACA JUGA: KPK Sumbang Kekayaan Negara Rp566,97 M Tahun Ini
Sementara dalam bidang pencegahan, KPK mencatat tingkat penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada Januari 2022 sampai dengan 15 Desember 2022 mencapai 98,24 persen. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang capaiannya sebesar 94,47 persen.
Dalam bidang penindakan dan eksekusi, KPK mencatat telah menetapkan 149 orang sebagai tersangka. Selain itu, KPK juga telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) sebanyak 10 kali.
Sedangkan dalam bidang informasi dan data, KPK telah menerima 4.623 laporan dugaan korupsi dari masyarakat melalui email, KPK “whistleblowing
system” (KWS), langsung/demonstrasi, media sosial, SMS, surat/faks maupun telepon.
KPK mengharapkan melalui kerja-kerja yang konsisten dan kolaboratif melalui tiga strategi pendidikan, pencegahan, dan penindakan bisa membawa Indonesia menjadi negeri yang maju, makmur, sejahtera, dan bersih dari korupsi.
(Budis)