BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Menyambut Iduladha 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memperkenalkan inovasi kalung sehat berbarcode bagi hewan kurban.
Sistem ini menjamin transparansi, keamanan, dan kelayakan konsumsi hewan melalui pelacakan data digital secara real-time.
“Dengan barcode, satu hewan satu kode. Tidak bisa dipalsukan, dan semua data mulai dari asal, status kesehatan hingga foto terekam,” kata Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, Rabu (21/5/2025).
Barcode tersebut dikembangkan bekerja sama dengan Telkom dan terintegrasi dengan sistem Pemkot. Masyarakat cukup memindai kode untuk memastikan hewan dalam kondisi sehat dan sesuai syariat.
Pemeriksaan kesehatan hewan dilakukan dua tahap yakni antemortem (sebelum disembelih) dan postmortem (setelah disembelih), dengan 172 petugas diturunkan ke 30 kecamatan.
Baca Juga:
Jelang Idul Adha Warga Jawa Tengah Lakukan Tradisi Apitan
Jelang Idul Adha, Distan Berikan Sertifikasi untuk Petugas Sembelih
“Kami ingin mengakhiri praktik penjualan liar dan penyembelihan tanpa pengawasan. Semua hewan wajib diperiksa dan dilaporkan,” tegas Erwin. Pedagang tanpa izin akan ditegur, dan penggunaan trotoar untuk lapak dilarang.
Tahun ini, lanjut Erwin, Pemkot Bandung memperkirakan jumlah hewan kurban tetap tinggi, mencapai 16.000 ekor, termasuk sapi 1,2 ton untuk program bantuan presiden.
“Kurban bukan sekadar ibadah, tapi juga soal keadilan, keselamatan, dan tanggung jawab sosial,” lanjut Erwin.
Sementara itu, Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, menambahkan seluruh hewan dari luar kota harus dilengkapi surat keterangan sehat. Hewan yang sakit akan langsung ditolak.
“Kalau tidak ada kalung sehat barcode, berarti belum diperiksa. Jangan ambil risiko,” ujar Gin Gin. (Kyy/Usk)