Kota Bandung Dilanda Kemarau, Peneliti: Puncak Kualitas Udara Tidak Baik

Peneliti muda pusat riset iklim dan atmosfer, Nani Chianawati. (Foto: Rizky Iman/ Teropongmedia.id)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Sudah tiga bulan lebih musim kemarau melanda Kota Bandung. Masyarakat merasakan dampak dari kondisi dan situasi yang terjadi sekarang. Sumur mengering dan warga kesulitan mendapatkan air bersih.

Peneliti muda pusat riset iklim dan atmosfer, Nani Chianawati mengatakan kalau cuaca yang terjadi sekarang memang sedang mengalami musim kemarau. Bukan hanya di Kota Bandung namun beberapa wilayah di Indonesia turut mengalami hal yang serupa.

“Kalau cuaca memang sekarang lagi mengalami musim kemarau jadi untuk area-area di Indonesia untuk bulan juni sampai agustus bahkan mungkin ini memanjang hingga september saat ini, dan saat siang hari cenderung lebih panas berbeda ketika di malam hari yang cenderung lebih dingin juga angin yang memang sangat kencang,” Kata Nani, Senin (18/9/2023).

Tak hanya itu, nani mengucapkan, musim kemarau memang puncak kualitas udara tidak baik di karenakan saat musim kemarau tidak ada hujan.

BACA JUGA: Prediksi Ancaman Perubahan Iklim dan Akhir Musim Kemarau di Pulau Jawa

“Kalau bicara kualitas udara sebetulnya saat ini musim kemarau itu memang puncaknya kualitas udara itu paling tidak baik, karena pada saat kemarau itu jelas tidak ada hujan, sementara hujan itu sebagai faktor utama selain angin, karena angin itu bisa membawa polutan atau debu jauh dari sumbernya sedangkan hujan bisa mencuci dengan baik sehingga kita cenderung bisa menghirup udara lebih baik saat hujan,” terangnya.

Untuk mengurangi upaya risiko, nani mengatakan, pihaknya menghimbau masyarakat untuk tetap di dalam ruangan ketika tidak ada hal yang mendesak, meskipun keluar nani menyarankan untuk tetap mengenakan masker.

“Sebaiknya kita mengenakan masker saat di luar karena debunya luar biasa, dan itu meskipun tanpa kita menghirup pun udara bisa terhirup dengan sendirinya, jadi harus sangat waspada, jadi paing tidak lebih baik banyak kegiatan di dalam ruangan,” imbuhnya.

(Rizky Iman/Masnur)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik Terhadap Performa Permainan Persib
Tiket reguler premium Solo Safari
Cari Tahu Perbedaan Tiket Reguler dan Premium Solo Safari!
Rak Menjaga Buku
Inilah Alasan Kenapa Kamu Harus Punya Rak Buku!
Risiko suntik testosteron
Apakah Suntik Testosteron Memiliki Risiko Tinggi?
Liburan Akhir Tahun
Dave Hendrik Liburan Akhir Tahun di Korea Selatan
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Aktivitas Kawah Sileri Gunung Dieng Meningkat, Masyarakat dan Wisatawan Tidak Masuki Wilayah Radius 500 Meter

4

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut

5

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Headline
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus
Pesawat Azerbaijan Airline Jatuh di Kazakhstan
Pesawat Azerbaijan Airline Jatuh di Kazakhstan: 38 Tewas, 29 Selamat
Gempa Guncang Nanggroe Aceh Darussalam
Gempa Magnitudo 4,3 Guncang Nanggroe Aceh Darussalam
Persib Masih Menjadi Tim Yang Belum Terkalahkan di Liga 1
Persib Masih Menjadi Tim Yang Belum Terkalahkan di Liga 1, Bojan Hodak: Ini Sepakbola Yang Berbeda

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.