BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Para pengguna sepeda motor pasti sudah akrab dengan yang namanya engkol alias kick starter. Pada awalnya, kick starter menjadi satu-satunya cara untuk menghidupkan sepeda motor.
Namun, seiring berkembangnya teknologi, ditemukan sebuah fitur bernama electric starter. Berbeda dengan kick starter yang mengandalkan tenaga kaki, electric starter menggunakan dinamo listrik untuk menghidupkan mesin sepeda motor dengan praktis.
Akan tetapi, jika diperhatikan, komponen ini mulai jarang dijumpai pada motor produksi masa kini. kini lebih banyak yang hanya menggunakan electric starter sebagai media untuk menghidupkan sepeda motor.
Faktor Kick Starter Mulai Punah
BACA JUGA: Cara Tepat Menyalakan Motor dengan Electric Starter, Jangan Terlalu Lama!
Melansir laman Deltalube, Faktor pertama lantaran terpengaruh teknologi pengabutan injeksi. Dengan teknologi injeksi, proses menghidupkan mesin menjadi lebih mudah karena tingkat kepresisian asupan bahan bakar yang tinggi. Hanya perlu menekan tombol electric starter selama 1-2 detik, mesin sudah bisa hidup. Selain itu, sistem ini juga membuat penggunaan aki menjadi lebih hemat.
Lalu, Mesin modern juga tersemsat teknologi decompression. Fitur ini memungkinkan kompresi mesin sengaja dibocorkan untuk memudahkan proses menghidupkan mesin. Dengan demikian, aki menjadi lebih irit dan mesin lebih mudah dihidupkan.
Selain itu, berawal dari electric starter dipasangkan bersama kick starter agar mesin motor tetap bisa hidup meskipun tegangan aki lemah. Namun, mayoritas sepeda motor modern lebih efisien dengan indikator tegangan aki atau voltmeter. Dengan adanya voltmeter, pengendara dapat mengetahui kondisi aki dan segera menggantinya jika sudah di luar tegangan normal. Jadi, tidak perlu khawatir motor tidak bisa hidup akibat aki yang tiba-tiba melemah.
Mesin Injeksi Bergantung pada Aki
Meski lebih efisien dari penggunaan komponen, Sistem injeksi pada mesin modern membutuhkan tegangan listrik yang stabil untuk menyuplai beragam komponennya. Jika tegangan aki lemah, pompa bensin tidak mampu menciptakan tekanan bahan bakar yang cukup untuk menghidupkan mesin. Selain itu, Engine Control Unit (ECU) juga tidak bisa beroperasi normal jika tegangan aki berada di bawah standar.
Meski ada kick starter, mesin motor injeksi tetap tidak bisa hidup jika aki lemah. Kecuali sepeda motor yang dilengkapi dengan kapasitor dalam rangkaian kelistrikannya, baru bisa hidup meskipun aki lemah. Namun, komponen kapasitor dalam rangkaian kelistrikan sudah mulai tidak ada lagi di motor injeksi terbaru.
Seiring berkembangnya teknologi, produsen sepeda motor semakin mengurangi penggunaan komponen manual yang memerlukan perawatan lebih. Kick starter adalah salah satu komponen yang mulai ditinggalkan karena perawatannya yang cukup rumit dan membutuhkan tenaga ekstra untuk menggunakannya. Dengan adanya electric starter, pengendara hanya perlu menekan tombol untuk menghidupkan mesin, tanpa perlu mengeluarkan tenaga tambahan.
Dengan menghilangkan kick starter, desain sepeda motor bisa dibuat lebih ramping dan ringan. Ini tentu saja meningkatkan estetika dan aerodinamika motor. Selain itu, pengurangan komponen juga berarti pengurangan bobot total motor, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi bahan bakar dan performa.
(Saepul/Budis)