JAKARTA,TEROPONGMEDIA.ID – Anggota DPRD DKI, Muhammad Thamrin mengungkapkan soal ketimpangan pembangunan fasilitas pendidikan di Jakarta yang semakin memperbesar jurang kesenjangan antar wilayah.
Thamrin menjelaskan , banyak kawasan padat penduduk yang hingga saat ini belum memiliki sekolah negeri, sementara wilayah lain memiliki lebih dari satu.
“Jadi ini bukan semata soal jumlah sekolah, tapi soal keadilan dalam akses pendidikan. Warga di pusat kota punya banyak pilihan,sementara di pingging seperti Jakarta Timur dan Utara yang sering tidak kebagian,” kata Thamrin , Selasa (20/5/2025).
Thamrin menyebutkan, kondisi ini menjadikan beban tambahan bagi masyarakat karena anak-anak harus bersekolah jauh dari tempat tinggal, bahkan bersaing ketat dengan sistem zonasi yang terbatas.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, sistem ini justru menyingkirkan anak-anak dari wilayah yang tidak punya sekolah negeri sendiri.
“Sistem zonasi mestinya adil. Tapi bagaimana bisa adil kalau dari awal jumlah sekolah tidak merata,” ujarnya.
Baca Juga:
Pramono Ungkap Pemprov DKI Jakarta akan Siapkan sekolah Swasta Gratis
Dia mengaku menerima banyak keluhan warga dari keluruhana seperti Pondok Ranggon, Setu, Susukan, hingga Bidara Cina, yang belum memiliki sekolah menengah negeri di lingkungan mereka.
Selain itu, dia meminta pemprov perlu segera mengambil langkah konkret, bukan hanya menampung usulan.
“Kalau pembangunan sekolah terus difokuskan di wilayah yang sudah penuh, kita sedang melesatkan ketimpangan,” ucapnya.
Tak hanya itu, Thamrin juga mendorong Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk memperhatikan wilayah yang selama ini tertinggal dalam pembangunan fasilitas pendidikan, termasuk memperluas akses ke SMA dan SMK di daerah yang minim pilihan.
(Agus/Budis)