BANDUNG,TM.ID: Setelah era reformasi di Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengalami perubahan signifikan dalam kepemimpinan dan pengelolaannya. Berikut ini adalah lima Kapolri pasca reformasi yang telah berperan penting dalam membawa perubahan di institusi kepolisian Indonesia.
1. Jenderal Polisi Da’i Bachtiar (1999-2000)
Jenderal Polisi Da’i Bachtiar merupakan Kapolri pertama setelah reformasi. Ia memiliki peran penting dalam mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Saat itu dia tercoreng akibat berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi yang melibatkan aparat kepolisian.
Jenderal Da’i Bachtiar meluncurkan berbagai kebijakan reformasi di dalam Polri, termasuk perubahan struktur organisasi dan peningkatan profesionalisme anggota kepolisian.
2. Jenderal Polisi Surojo Bimantoro (2000-2001)
Jenderal Polisi Surojo Bimantoro menjadi Kapolri berikutnya yang memiliki peran krusial dalam melanjutkan agenda reformasi di kepolisian. Beliau fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan polisi, serta memperkuat sistem pengawasan internal.
Tujuannya untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan tindakan korupsi di tubuh kepolisian. Selain itu, Jenderal Surojo juga mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam tindakan kepolisian.
3. Jenderal Polisi Sutanto (2005-2008)
Jenderal Polisi Sutanto merupakan Kapolri yang menjabat pada periode yang kritis setelah bom Bali II dan serangkaian aksi terorisme lainnya di Indonesia. Ia aktif dalam memerangi terorisme dan memperkuat kerja sama dengan lembaga intelijen nasional dan internasional.
Selama kepemimpinannya, Jenderal Sutanto juga fokus pada upaya pemberantasan korupsi di tubuh kepolisian serta peningkatan layanan publik yang lebih baik melalui program reformasi birokrasi.
4. Jenderal Polisi Timur Pradopo (2010-2013)
Jenderal Polisi Timur Pradopo adalah Kapolri yang bertekad untuk meningkatkan profesionalisme dan etika kerja di kalangan polisi. Beliau meluncurkan program reformasi internal yang bertujuan untuk memperkuat integritas anggota kepolisian, termasuk pemberantasan tindakan penyiksaan dan penyalahgunaan kekuasaan.
Selama kepemimpinannya, Jenderal Timur juga mengedepankan pelayanan publik yang ramah dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
5. Jenderal Polisi Tito Karnavian (2016-2021)
Jenderal Polisi Tito Karnavian menjabat sebagai Kapolri dalam periode perluasan tugas kepolisian, terutama dalam menangani ancaman terorisme dan radikalisme. Beliau giat melakukan reformasi dalam bidang penegakan hukum, penanganan kasus-kasus korupsi, serta peningkatan sistem pengawasan internal dan eksternal.
Jenderal Tito juga mengutamakan upaya pemberantasan narkoba dan peningkatan kerjasama dengan lembaga penegak hukum nasional dan internasional.
Kepemimpinan kelima Kapolri pasca reformasi di atas memiliki peran krusial dalam membawa perubahan positif di tubuh kepolisian Indonesia. Dalam melaksanakan tugasnya, mereka mendedikasikan diri untuk meningkatkan profesionalisme, transparansi, akuntabilitas, serta pelayanan publik yang lebih baik.
Upaya-upaya tersebut penting dalam menjaga integritas institusi kepolisian dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum yang berperan sentral dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Indonesia.
BACA JUGA: Hari Bhayangkara: Mengenang Jenderal Hoegeng Iman Santosa
(Kaje)