JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menyebut, kepala daerah yang tak mengikuti retret di Akmil, Magelang, Jawa Tengah, akan mengalami kerugian relasi.
Menurutnya, pembekalan yang digelar selama 1 pekan penuh itu, tak lain untuk kepentingan daerah yang dipimpin selama lima tahun masa jabatan.
“Nah ini kepentingan daerah lebih penting, dan inilah kepentingan bangsa, kepentingan untuk rakyat masing-masing. Jadi kalau yang tidak mengambil bagian, ya rugi sendiri,” ucap Tito saat konferensi pers di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (22/2/2025).
Ia juga menilai, para kepala daerah yang mengikuti retret bisa mendapatkan relasi antar daerah dengan cara lebih baik.
Dengan begitu, para pemimpin daerah bisa saling mengenal dan para menteri yang akan mengisi materi, sehingga bisa secara langsung menanyakan kesulitan.
Pasalnya, kata Tito, para kepala daerah yang tak mengikuti retret akan kehilangan momen berharga selama kegiatan.
“Mereka harus cari sendiri jalur mungkin untuk kenal, atau mungkin kita carikan alternatif lain dengan membuat momentum dengan cara zoom meeting. Tapi zoom meeting itu tidak keluar chemistry-nya,” imbuhnya.
BACA JUGA:
PDIP Tarik Retret Kadernya, Rano Karno: Menunda, Bukan Melarang!
PDIP Perintahkan Kader Jangan Ikut Retret, Pakar: Maju Kena, Mundur Kena!
Tercatat, ada sebanyak 53 kepala daerah yang tidak ikut serta dalam kegiatan pembekalan itu. Mayoritas, sebanyak 47 berstatus kader PDIP, antara lain dari nama Bupati Tapanuli Utara Masinton Pasaribu dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Hal itu, berkaitan dengan surat instruksi yang ditenggarai Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang menyerukan pada kader agar menarik diri sementara dari retret.
Adapun, surat itu bernomor 7295/IN/DPP/II/2025 yang terbit pada 20 Februari 2025 malam, sebagai respons atas penahanan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto oleh KPK.
(Saepul/Aak)