BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kepala BP Tapera Heru Budi Santoso memastikan bahwa Tapera dapat meningkatkan kemampuan masyarakat membayar cicilan rumah melalui penurunan suku bunga. “Jadi perhitungan kami terdapat selisih angsuran sekitar 1 juta per bulan” kata Heru saat memberi keterangan kepada media di kantor Staf Presiden, Jakarta, Jumat (31/5/24)
“Jika mengambil satuan Rusun dengan asumsi 300 juta, memakai KPR komersial angsuran 3,1 juta/bulan, asumsi bunga 11 persen. Dengan KPR Tapera hanya 2 ,1 juta/bulan sudah termasuk tabungan karena sudah mendapat benefit atau manfaat dari peserta Tapera.
“Tetapi untuk mendapatkan kepemilikan rumah, harus menjadi peserta Tapera dengan menabung satu tahun terlebih dahulu. Hal itu untuk menunjukan kemampuan kapasitas menabung perbulan nya’ ucap Heru.
Menurut Heru, membeli rumah melalui Tapera lebih hemat Rp 2,1 juta/ bulan dibanding KPR komersial yang dapat digunakan kebutuhan lainnya. Kemudian ditambah di akhir masa kepesertaan, selain mengangsur plus tabungan peserta akan mendapat manfaat pengembalian tabungan beserta pemupukan Rp 2,1 juta.
BACA JUGA: WNA Wajib Ikut Program Tapera di Indonesia, Ini Alasannya
“Jika membeli rumah dengan KPR komersial yang Rp.4,1 juta hanya angsuran saja tidak pakai tabungan. Dengan Tapera Rp.2,1 plus tabungan yang akan dikembalikan pada saat KPR nya selesai.” ucapnya.
Heru menjelaskan, tidak semua pekerja diwajibkan menjadi peserta Tapera, hanya yang pendapatan nya lebih dari upah minimum regional (UMR). Sedangkan di bawah UMR tidak wajib jadi peserta Tapera.
“Oleh karena itu untuk target kepesertaan kami sudah melakukan base marking kepesertaan kepada anggota existing seperti Taspen untuk klaster ASN. Sedangkan BPJS Tenaga kerja untuk segmen swasta dan pekerja mandiri, selain itu diharapkan untuk updating peserta dapat dilihat melalui website www.tapera.go.id
(Usk)