JAKARTA,TM.ID: Skizofrenia adalah gangguan mental serius yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku. Penderita mengalami distorsi realitas yang dapat melibatkan halusinasi, delusi, dan gangguan berpikir.
Melansir Ekahospital, Jumat, (19/1/2024) gejala skizofrenia tidak hanya memengaruhi kondisi mental, tetapi juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya.
Penyebab Skizofrenia
Meskipun belum diketahui penyebab pasti skizofrenia, para peneliti percaya bahwa kombinasi faktor genetik, zat kimia di otak, dan lingkungan berkontribusi pada perkembangan gangguan ini. Penderita skizofrenia memerlukan perawatan seumur hidup, dan perawatan dini sangat penting untuk mengendalikan gejala sebelum berkembang menjadi komplikasi serius.
Skizofrenia mempengaruhi kurang dari 1 persen populasi dunia. Meskipun prevalensinya relatif rendah, penderita skizofrenia memiliki risiko kematian 2—3 kali lebih tinggi di usia muda. Oleh karena itu, pemahaman gejala skizofrenia menjadi krusial untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat waktu.
Gejala Awal Skizofrenia
Gejala awal skizofrenia umumnya muncul pada usia remaja atau awal 20-an. Pada pria, gejala biasanya dimulai pada awal hingga pertengahan usia 20-an, sementara pada wanita, dimulai pada akhir usia 20-an. Beberapa gejala awal termasuk isolasi diri, perubahan teman atau kelompok sosial, kesulitan tidur, kecemasan, dan perasaan berbeda dari orang lain.
BACA JUGA: Kurang Percaya Diri? Kenali 7 Tanda Mental Block Ini
Gejala Skizofrenia
- Delusi: Keyakinan palsu tanpa dasar yang jelas, seperti merasa disakiti atau bahwa bencana besar akan terjadi.
- Halusinasi: Pengalaman mendengar, melihat, atau mencium sesuatu yang tidak dialami oleh orang lain.
- Gangguan Pikiran: Kesulitan berkonsentrasi, berbicara bercampur aduk, dan perubahan pikiran yang sulit dipahami.
- Perubahan Perilaku dan Pikiran: Perilaku tidak teratur dan perasaan bahwa pikiran dikendalikan oleh orang lain.
- Penurunan Aktivitas Berbicara: Berkurangnya kemampuan untuk berbicara atau merespon.
- Kurangnya Ekspresi Emosional: Tidak adanya ekspresi emosional, seperti kontak mata dan ekspresi wajah.
- Isolasi Sosial: Menarik diri dari interaksi sosial dan kehilangan minat pada kehidupan.
Penderita skizofrenia sering kurang menyadari kondisinya. Bantuan keluarga atau teman menjadi kunci untuk mendapatkan perawatan medis. Jika ada tanda perilaku menyakiti diri sendiri atau orang lain, atau mencoba bunuh diri, segera hubungi layanan gawat darurat untuk penanganan yang tepat.
Skizofrenia, dengan pemahaman dan perawatan yang tepat, dapat diatasi untuk meningkatkan kualitas hidup penderitanya. Kesadaran masyarakat tentang skizofrenia juga penting untuk mengurangi stigmatisasi dan menciptakan lingkungan, sebagai bentuk dukungan bagi penderitanya.
(Budis)