JAKARTA,TM.ID: Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong, menyatakan, semua pihak bertanggung jawab menciptakan pemilu yang aman dan kondusif.
“Kita perlu bersama-sama memegang tanggung jawab untuk menjaga nama Indonesia sebagai negara demokratis melalui pelaksanaan pemilu yang aman dan kondusif. Tinggal beberapa hari lagi dan sudah memasuki masa tenang. Ini tanggung jawab bersama atas nama bangsa dan negara,” ujar Usman melansir Antara, Minggu (11/2/2024).
Menurut ia, perbedaan pilihan politik adalah suatu hal yang lumrah dan sebagai konsekuensi di negara demokrasi. Kendati begitu, keutuhan bangsa dan keteduhan menjadi yang utama dalam menjaga kondusifitas pelaksanaan pemilu 2024.
“Kita perlu bersama-sama untuk selalu menjaga ketertiban dan keamanan dalam suasana teduh menjelang pelaksanaan pemilu tahun 2024,” ucapnya.
BACA JUGA: Heboh Exit Poll di Melbourne Umumkan Kemenangan Ganjar-Mahfud, Apa Kata KPU?
Hal senada juga disampaikan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Yulianto Sudrajat , yang mengimbau seluruh pihak untuk menjaga kedamaian, terutama pada masa tenang menjelang pemungutan suara pemilu yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.
“Kita memasuki masa tenang 11 hingga 13 Februari 2024. Maka, menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga suasana damai jelang pesta demokrasi nanti,” kata Yulianto.
Yulianto juga mengajak seluruh rakyat Indonesia yang memenuhi syarat dan terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) untuk berbondong-bondong menuju tempat pemungutan suara (TPS) dan menyalurkan hak pilihnya.
“Mari bersama-sama kita jadikan pemilu sebagai ikhtiar menjaga persatuan, sekaligus penguat integrasi bangsa. Jangan lupa datang ke TPS, Rabu, 14 Februari 2024,” ujar Yulianto.
Untuk mendapatkan informasi soal Pemilu 2024 yang valid dan tepercaya, Usman pun meminta masyarakat mencari melalui kanal atau platform yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, salah satunya adalah buku elektronik Pemilu Damai Pedia.
“Buku ini menjadi penting agar masyarakat terhindar dari banyaknya informasi keliru dan simpang siur, berisikan informasi dari sumber terpercaya. Apalagi informasinya akan terus diperbarui sesuai kebutuhan dan perkembangan terkini,” tukasnya.
(Budis)