Kemenag Soal Dugaan Korupsi Kuota Haji: 2025 Insyaallah Aman

Penulis: Anisa

korupsi kuota haji
(kemenag)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Agama Nasaruddin Umar buka suara terkait penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap dugaan korupsi dalam pengelolaan kuota haji pada 2024.

Ia menyatakan tak mengetahui peristiwa yang terjadi tahun lalu, namun memastikan pelaksanaan haji tahun 2025 berjalan bersih.

“Yang penting 2025 insyaallah kami jamin, insyaallah enggak ada. (Kalau) 2024 saya enggak tahu,” ujar Nasaruddin pada Sabtu (28/6/2025).

KPK saat ini sedang mengusut laporan masyarakat terkait dugaan penyimpangan pengelolaan kuota haji pada 2024, masa saat Kementerian Agama dipimpin oleh Yaqut Cholil Qoumas.

“Benar, perkara kuota haji sedang diusut,” kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu, Kamis (19/6/2025).

Sepanjang 2024, setidaknya ada lima laporan yang masuk ke KPK dari berbagai kelompok masyarakat dan mahasiswa, termasuk Gerakan Aktivis Mahasiswa UBK Bersatu (GAMBU), Front Pemuda Anti-Korupsi, mahasiswa STMIK Jayakarta, AMALAN Rakyat, dan Jaringan Perempuan Indonesia (JPI).

Laporan tersebut menyoroti dugaan pengalihan kuota haji secara sepihak dan potensi penyalahgunaan wewenang.

Baca Juga:

KPK: Informasi Khalid Basalamah Bantu Bongkar Kasus Korupsi Kuota Haji 2024

KPK Sebut Korupsi Kuota Haji Khusus Tidak Hanya Terjadi Pada Tahun 2024

Nasaruddin sebelumnya mengatakan pihaknya saat ini tidak berfokus pada menambah kuota haji karena berisiko menimbulkan masalah logistik dan potensi pelanggaran. Ia menjelaskan penambahan kuota tanpa perhitungan matang bisa mengganggu sistem layanan haji di Arab Saudi.

“Saya memang tidak selalu berambisi untuk menambah kuota haji karena kalau untuk menambah kuota haji, ini berpeluang terjadinya penyimpangan,” ujarnya.

“Kita sudah ukur kuota Indonesia sekian, negara-negara [lain] sekian, tiba-tiba kita akan tambah misalnya 20.000, mau taruh kasur di mana gitu kan?”

Menurutnya, penambahan kuota yang tidak terkelola bisa menyebabkan jemaah Indonesia menempati fasilitas negara lain, seperti kemah, makanan, dan transportasi.

“Mau ditolak, orang Indonesia juga kan,” lanjutnya.

Alih-alih menambah kuota, Nasaruddin menilai peningkatan jumlah petugas pendamping lebih dibutuhkan untuk memastikan jemaah terlayani dengan baik.

(Anisa Kholifatul Jannah)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Lewat Adam Przybek, Persib Bandung Lanjutkan Proyek Keseimbangan Tim
Lewat Adam Przybek, Persib Bandung Lanjutkan Proyek Keseimbangan Tim
Usai Gabung Persib, Ramon Tanque Diminta Segera Adaptasi Dengan Skema Tim
Usai Gabung Persib, Ramon Tanque Diminta Segera Adaptasi Dengan Skema Tim
Nick Kuipers Siap Tampil Maksimal
Patok Target Tinggi Usai Gabung Dewa United, Nick Kuipers Siap Tampil Maksimal
Cibogo Horse Festival - Dok Humas Jabar
Cibogo Horse Festival 2025: Warisan Budaya Berkuda Masyarakat Sumedang
Polisi Bongkar Modus Ketua Perbakin Purbalingga Jual Ribuan Amunisi via Online
Polisi Bongkar Modus Ketua Perbakin Purbalingga Jual Ribuan Amunisi via Online
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming Byon Combat Showbiz Vol.5 Selain Yalla Shoot

2

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

3

Pemerintah Cairkan Bansos Beras 20 Kg Mulai Awal Juli 2025

4

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

5

47 PLTS Diresmikan Presiden, 5.383 Rumah Tangga di Wilayah 3T Kini Nikmati Listrik Bersih
Headline
Gunung Ili Lewotolok Erupsi
Waspada, Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Masyarakat Tidak Beraktivitas Radius 2 Km
Marc Marquez Tak Pasang Target Tinggi Bersama Ducati di MotoGP 2025
Kembali dari Gravel, Marquez Puncaki FP1 MotoGP Belanda di Tengah Ancaman Cedera
Sebuah Mobil Terperosok di Jalan Gentong Arah Tasikmalaya
Sebuah Mobil Terperosok di Jalan Gentong Arah Tasikmalaya
Hujan Deras Akibatkan Debit Air Cimanuk Garut Naik
Hujan Deras Akibatkan Debit Air Cimanuk Garut Naik

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.