Keluarga Korban Kanjuruhan: Hasil Vonis Hakim Bukan Keadilan!

foto (BBC)

Bagikan

SURABAYA,TM.ID: Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan menilai hasil vonis Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya kepada para terdakwa tragedi Kanjuruhan tidak mencerminkan keadilan.

Ketua Tim Advokasi Tragedi Kanjuruhan, Imam Hidayat mengatakan, keluarga korban Tragedi Kanjuruhan meresa kecewa dan tidak puas atas putusan Majelis Hakim PN Surabaya.

BACA JUGA: Merasa Difitnah, APA Laporkan Mario Dandy ke Polda Metro

“Keluarga sudah menyatakan tidak puas, kecewa, tidak ada keadilan di sini. Tidak ada keadilan yang didapatkan oleh keluarga korban, apalagi ada yang divonis bebas,” kata Imam Hidayat, Kamis (16/3/2023).

Imam Hidayat bersama keluarga korban menyatakan, menolak laporan model A Kanjuruhan yang disidangkan di Pengadilan Negeri Surabaya.

Ia menilai, dari  laporan model A yang disidangkan di luar Kabupaten Malang tersebut dinilai banyak kejanggalan.

Kejanggalan itu salah satunya terlihat, saat Majelis Hakim menjatuhkan putusan terhadap para terdakwa tersebut.

“Sejak awal, kita sudah menolak laporan model A yang disidangkan di PN Surabaya karena banyak kejanggalan,” kata Iman.

Adapun dalam proses hukum tersebut, kata Imam, saat ini masih belum menyentuh aktor intelektual para peristiwa yang menyebabkan 135 orang meninggal dunia pada 1 Oktober 2022.

“Kalau boleh usul, bebaskan semua. Mereka tidak terbukti padal 359 (kelalaian) tapi terbukti bersalah pada pasal 338 (pembunuhan) seperti di laporan model B yang kita masukkan di Polres Malang,” ujarnya.

Tim Advokasi, Tatak dalam waktu dekat berencana mendatangi Polres malang di Kepanjen, Kabupaten Malang untuk menanyakan kelanjutan laporan model B kasus Kanjuruhan yang hingga saat ini masih di tingkat penyelidikan.

Kemudian, Tatak berencana akan menemui Kapolres Malang dalam waktu dekat untuk memastikan laporan model B kasus Kanjuruhan yang dimana sudah ada lima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) namun masih tidak ada hasil. “Paling lambat smeinggu atau dua minggu ini,” ujarnya melansir Antara.

Diberitakan sebelumnya, Majelis Hakim menjatuhkan vonis kepada mantan Danki 3 Brimob Polda Jatim Hasdarmawan berupa 1,6 tahun lebih rendah dari tuntutan tiga tahun penjara, vonis tersebut dibacakan dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Surabay pada Kamis, (16/3/2023).

Sedangkan dua terdakwa lainnya,  mantan Kasat Samapta AKP Bambang Sidik Achmadi dan mantan Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto divonis bebas atas kasus Tragedi Kanjuruhan.

Dari sidang vonis sebelumnya, dua terdakwa lainnya yaitu Abdul Haris yang merupakan Ketua Panpel Arema FC saat itu divonis satu tahun enam bulan penjara, lebih rendah dari tuntutan JPU (Jaksa Penuntut Umum) yang selama enam tahun delapan bulan penjara.

Sementara Suko Sutrisno, mendapatkan satu tahun penjara, yang mana lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum selama enam tahun delapan bulan penjara.

BACA JUGA: Alasan Hakim Vonis Bebas Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Kompol Wahyu

(Saepul/Dist)

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Polda Jabar Soal Saksi Ahli Disebut Tak Independen
Tanggapan Polda Jabar Soal Saksi Ahli Disebut Tak Independen
Saksi Ahli Pidana dari Polda Jabar Tak Independen
Kuasa Hukum Pegi Sebut Saksi Ahli Pidana dari Polda Jabar Tak Independen
Calon Fokus pada Program Konkret Dibanding Kedekatan Kesukuan
Pengamat Politik Papua: Calon Fokus pada Program Konkret Dibanding Kedekatan Kesukuan
produksi gabah kering indramayu
Sekda Jabar Minta Produksi Gabah Kering Giling Indramayu Ditingkatkan
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin ASN Kota Bogor
Serap Informasi ASN Kota Bogor, Bey Machmudin: Sinergi Kunci Pencapaian Pembangunan Makro Jabar
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
pdns dirjen aptika kominfo
Masalah PDNS Belum Tuntas, Dirjen Aptika Kominfo Mundur
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One dan Diskon Hingga 50%
pabrik narkoba terbesar di indonesia
Polisi Ungkap Pabrik Narkoba Terbesar Indonesia di Malang, Modusnya EO
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan di ASEAN, Kerugian Capai Rp551 Triliun!