JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Belum reda kabar buruk mengenai insiden terbakarnya mesin kanan pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA-1105 pengangkut calon jemaah haji Makassar pada Rabu (15/5/2024). Kini, kerusakan mesin terjadi pada pesawat Garuda untuk penerbangan jemaah haji di Solo, Jawa Tengah.
Kementerian Agama (Kemenag) pun sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas penyelenggaraan ibadah haji Indonesia, dibuat murka oleh buruknya sarana vital milik perusahaan BUMN PT Garuda Indonesia tersebut.
Akibatnya, keberangkataan jemaah haji Indonesia kloter 41 Embarkasi Donohudan (SOC-41) delay selama 4 jam akibat kerusakan mesin pesawat tersebut.
SOC 41 harusnya diterbangkan pada pukul 07.40 WIB. Saat itu, posisi jemaah sudah berada di lokasi fastrack Bandara Solo.
Gegara mesin pesawat rusak, dengan waktu perbaikannya yang lama, para jemaah melontarkan kemarahan atas kekecewaan mereka terhadap Garuda Indonesia. Para jemaah terpaksa dikembalikan ke asrama haji.
Kemenag pun, seperti disampaikan Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, melakukan teguran keras kepada pihak maskapai Garuda.
“Delay sampai empat jam,” ujar Ali Ramdhani dalam keterangan resminya, Kamis (23/5/2024).
Kata Ramdhani, delay itu berefek domino meski jemaah haji SOC 41 akhirnya diberangkatkan dengan pesawat yang seharusnya dipakai oleh SOC-42 pada pukul 12.17 WIB.
Solusi instan yang diberikan Garuda menimbulkan masalah baru terkait dengan keberangkatan jemaah SOC-42, karena berefek keterlambatan bagi rombongan jemaah berikutnya.
SOC-41 terbang dengan pesawat yang seharusnya digunakan untuk memberangkatkan SOC 42. Maka keberangkatan SOC-42 menjadi tertunda hingga 7 jam.
“Seharusnya SOC-42 berangkat pukul 17.30 sore ini (Kamis, 23/5/2024, red) juga tertunda hingga tujuh jam kemudian baru terbang,” sambungnya.
Tidak sampai di situ, keberangkatan SOC-43 yang saat ini sudah berada di Asrama Haji Donohudan, juga menunggu kepastian berangkat dari jadwal semula pukul 24.00, Kamis (23/5/2024).
“Saya mendapat laporan keterlambatan keberangkatan SOC-43 sampai 17 jam,” ungkap Ramdhani.
BACA JUGA: Mesin Terbakar, Pesawat Garuda Indonesia Pengangkut Jemaah Haji Makassar Mendarat Darurat
Layangkan Surat Protes Keras ke Maskapai Garuda
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menegaskan pihaknya akan melayangkan Surat Pernyataan Kecewa dan Protes Keras kepada Garuda.
Kemenag meminta Garuda Indonesia memberikan akomodasi karena masa tinggal jemaah SOC-43 di asrama haji sudah habis. Jemaah kloter berikutnya juga akan masuk asrama haji.
“Apabila tidak dipindahkan, maka kami meminta kompensasi biaya akomodasi per jemaah sebagai akibat tidak diberikan oleh Garuda Indonesia,” tegas Hilman.
Lebih dari itu, lanjut Hilman, Kemenag juga minta Garuda Indonesia untuk segera bertindak profesional melakukan perbaikan kinerja agar masalah penerbangan jemaah haji Indonesia tidak terus berulang.
Menurutnya, penerbangan menjadi satu kesatuan dari proses penyelenggaraan ibadah haji. Keterlambatan penerbangan akan berdampak pada layanan lainnya, termasuk juga pada perasaan jemaah haji Indonesia.
“Saya minta Garuda Indonesia profesional, bekerja sesuai kontrak dan komitmen yang telah ditandatangani,” tandasnya.
(Aak)