BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Majalah Tempo baru-baru ini menyorot perhatian publik dengan adanya edisi “HABIS MULYONO TERBITLAH MULYADI”.
Tidak hanya itu saja, dalam sampul majalah tersebut juga memuat tulisan “Kemunculan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyani di pentas politik nasional mengingatkan pada Jokowi. Ada tim khusus yang memproduksi dan memviralkan konten media sosial” kata tulisan yang dimuat dalam majalah Tempo tersebut.
Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa KDM menanggapi hal tersebut dengan sangat santai
“Terima kasih yaa pada Tempo yang telah memberikan analisis dan kajian yang mendalam tentang saya, saya sangat respek terhadap apa yang disajikan. Karena itu bagian dari proses dinamika berdemokrasi dan kebebasan media dalam mengungkap fakta dan data” kata KDM dalam akun instagramnya @dedimulyadi71 pada, Jumat (23/5/2025).
Dia berterima mendapat kritikan tersebut karena itu merupakan suatu kebebasan pers dan sesuai dengan data.
“Tetapi ada hal yang perlu saya koreksi, mungkin sumbernya kurang pas, misalnya saat menjadi bupati menyebut sekda dengan sebutan patih dan mahapatih, itu tidak benar apalagi sebutan raja kepada saya, itu juga tidak benar, sebaiknya wawancara langsung dengan saya ya” lanjutnya.
Dia mengatakan bahwa sebutan patih, mahapatih, dan raja tersebut tidak benar. Jika ingin mengetahui faktanya dia bersedia untuk diwawancara langsung.
Baca Juga:
KDM Bakal Bangun Kampung Inggris Versi Jabar
Tanggapi Walk Out PDIP, Ketua DPRD Jabar: Beri KDM Kesempatan
“Saya memilih menjadi orang yang berfikiran dangkal tapi melahirkan hamparan tanaman daripada mengaku pikiran dalam hanya membuat pikiran orang tenggelam, pagi semua kita hadapi kritikan dengan senyuman” tutupnya dalam video tersebut.
Pernyataan tersebut mendapat berbagai macam komentar dari netizen. Ada yang pro dan ada juga yang kontra.
(Kaje)