KDM Larang Sekolah di Jabar Pungut Biaya untuk Study Tour dan Renang

dedi mulyadi
Kang Dedi Mulyadi (Foto: Instagram)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) melarang Sekolah di Jawa Barat (Jabar) memungut biaya untuk kegiatan seperti study tour dan renang.

“Sekolah tidak boleh menyelenggarakan kegiatan study tour yang di dalamnya ada pungutan, termasuk kegiatan seperti renang dan sejenisnya yang di dalamnya ada pungutan pada siswa,” kata KDM melalui akun Instagram  @dedimulyadi71, dikutip Jumat (7/2/2025).

KDM juga menegaskan, sekolah tidak dijadikan sebagai tempat transaksi perdagangan yang dapat menimbulkan kecurigaan dan bisa berdampak pada psikologis para guru.

“Sekolah jangan jadi ladang untuk melakukan proses transaksi perdagangan. Sekolah tidak boleh jual buku, sekolah tidak boleh lagi jual LKS, sekolah tidak boleh lagi jual seragam,” jelasnya.

Politikus Partai Gerindra tersebut juga mengungkapkan,  Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan fokus pada kegiatan yang lebih spesifik.

“Anggaran pengelolaan kegiatan di sekolah yang bersumber dari anggaran Provinsi Jawa Barat, kami akan mendorong diberikan ruang agar sekolah juga terbiaya kegiatan ekstrakurikuler siswa. Kemudian kegiatan lainnya yang kadang itu muncul secara tiba-tiba, nah semuanya nanti akan kami alokasikan dengan baik, dengan tujuan semua kita bisa hidup dengan tenang, mengajar dengan tenang, fokus pada tujuan utama, mencerdaskan seluruh rakyat Jawa Barat,” ungkapnya.

BACA JUGA: Dedi Mulyadi Pangkas Anggaran Gubernur Rp2,1 Miliar, Dialihkan Buat Bangun Rumah Rakyat Miskin

Selain itu, KDM juga berencana, pengelolaan keuangan sekolah sepenuhnya dikelola oleh tim administrasi di setiap sekolah dengan pendampingan pihak Pemrov.

“Saya paham kepala sekolah sering dihadapkan pada aspek-aspek psikologi yang bersifat tekanan diakibatkan karena pengelolaan keuangan,” ucapnya.

Khusus untuk sekolah dasar, lanjut KDM, pengelola keuangan di setiap sekolah akan dilakukan koordinasi dengan bupati dan wali kota.

“Keuangan BOS tidak dikelola oleh kepala sekolah karena ini sangat memberikan pembebanan yang cukup berat bagi seorang kepala sekolah,” tukasnya.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Bima Reksa Akui Laga Kontra Persib Cukup Emosional
Bima Reksa Akui Laga Kontra Persib Cukup Emosional
Persiapan Semen Padang FC Kurang Ideal
Persiapan Semen Padang FC Kurang Ideal, Eduardo Almeida: Untuk Hasil, Lihat Saja Nanti
Tyronne del Pino Sebut Persib Punya Bekal Berharga
Tyronne del Pino Sebut Persib Punya Bekal Berharga Saat Bertandang ke Markas Semen Padang FC
Satu Striker Asing Persib Absen Jelang Laga Versus Semen Padang
Satu Striker Asing Persib Absen Jelang Laga Versus Semen Padang FC, Bojan Hodak Ungkap Alasannya
Putri KW Melaju ke Final Hong Kong Open
Putri Kusuma Wardani Siap Jalani Debut di All England 2025, Gregoria Mariska Tunjung Come Back
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming Real Madrid vs Rayo Vallecano Selain Yalla Shoot

2

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Daftar Pajak Toyota Kijang Krista, Lengkap Berdasarkan Tipe
Headline
Gempa Bumi Gucang Larantuka NTT
Gempa Bumi Magnitudo 4,6 Guncang Larantuka NTT
Bagnaia Menang Sprint MotoGP Jepang
Francesco Bagnaia dalam Tekanan, Harus Sempurna untuk Kalahkan Marc Marquez
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia 10 Maret 2025
Gedung Polda Banten Terbakar
Gedung Polda Banten Terbakar, Apa Penyebabnya?

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.